Resmikan Tol di Kalimantan, Jokowi Minta Tahun Depan Jalan Pertama ke Ibu Kota Baru Dibangun

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi membuka tol Balikpapan-Smarinda (Balsam). Tol Pertama di Kalimantan ini resmi beroperasi mulai dari seksi 2, 3, dan 4a dari Samboja hingga Simpang Pasir sepanjang 58,47 km.

Tol ini akan mendukung akses masuk ke kawasan ibu kota negara (IKN) yang baru di Kalimantan Timur. Dia minta tol ini disambungkan ke jalan akses menuju kawasan IKN yang sudah ditentukan wilayahnya.

“Saya minta 2020 jalan menuju kawasan ibu kota baru sudah mulai disiapkan dan betul-betul tersambung antara tol Balikpapan-Samarinda dan ke kawasan ibu kota yang kita harapkan jadi nilai plus,” katanya di Gerbang Tol Samboja, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Selasa 17 Desember 2019.

Karena kata dia, adanya tol ini akan tersambung dua bandara di Samarinda dan Balikpapan.

Tol ini merupakan tol pertama Kalimantan yang juga akan bersinggungan dengan wilayah ibu kota negara (IKN) yang baru. Tol ini diharapkan dapat menjadi sarana dasar pengembangan ibu kota negara baru.

Total panjang jalan tol ini mencapai 99,35 km. Pembangunannya didanai pinjaman dari China dan investasi dari Jasa Marga.

Tol yang dibangun pemerintah adalah seksi 1 dan seksi 5 sepanjang 33,11 km dan ruas investasi mencakup seksi 2, 3, dan 4 sepanjang 66,23 km. Target jumlah kendaraan per harinya sebanyak 9.978 unit.

Biaya investasi pembangunan tol ini sebesar Rp 9,97 triliun dengan masa konsesi 40 tahun, dengan tarif golongan I berdasarkan PPJT sebesar Rp 1.000 per km.

 

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini