Resmi, UNESCO Tetapkan Pantun Jadi Warisan Budaya Takbenda dari Indonesia Bukan Malaysia

Baca Juga

MATA INDONESIA, PEKANBARU – Sastra pantun dari komunitas masyarakat Melayu secara resmi menjadi satu Warisan Budaya Takbenda (WBTb) sumbangan Indonesia.

Sertifikat UNESCO untuk warisan tersebut resmi diterima Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek, Suharti.

Pada Jumat 12 Agustus 2022, Suharti menyerahkan sertifikat kepada Gubernur Riau, Syamsuar.

Penetapan pantun sebagai Warisan Budaya Takbenda seperti diunggah laman Kantor Delegasi Tetap Republik Indonesia untuk UNESCO, telah ditetapkan 17 Desember 2020.

Saat itu UNESCO menggelar sesi ke-15 Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage di Kantor Pusat UNESCO di Paris, Prancis.

Namun, karena dunia dilanda wabah Covid-19, penyerahan sertifikat baru dilakukan pada 12 Agustus 2022, di Komplek Kemendikbud Ristek, Jakarta.

Nominasi pantun itu diajukan bersama oleh Indonesia dan Malaysia, namun kini pantun sudah pasti menjadi tradisi budaya Indonesia ke-11 yang diakui oleh UNESCO.

UNESCO menilai pantun memiliki arti penting bagi masyarakat Melayu. Pantun bukan hanya sebagai alat komunikasi sosial, namun juga kaya akan nilai-nilai yang mejadi panduan moral.

Pesan-pesan yang disampaikan melalui pantun umumnya menekankan keseimbangan dan harmoni hubungan antarmanusia. Pantun juga mendekatkan budaya dua negara serumpun, Indonesia dan Malaysia, yang berbagi identitas, budaya, dan tradisi Melayu.

“Alhamdulillah, kita mengucapkan terima kasih kepada UNESCO yang telah menetapkan pantun sebagai WBTb dan hari ini kita terima sertifikatnya,” kata Syamsuar.

Syamsuar berharap penetapan pantun sebagai WBTb sekaligus mengenalkan budaya masyarakat Melayu Riau kepada dunia.

Ia berharap pantun semakin berkembang dan memberikan warna baru bagi tradisi masyarakat internasional.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pemerintahan Prabowo-Gibran Berkomitmen Mewujudkan IKN Sebagai Kota Ramah Lingkungan

Oleh: Dewi Ambara* Indonesia kini memasuki era baru dengan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur. Dipimpin oleh Presiden...
- Advertisement -

Baca berita yang ini