Resepkan Narkoba untuk Pecandu Perempuan, Dokter Gigi Ini Dapat Bayaran Berhubungan Badan

Baca Juga

MATA INDONESIA, NEW YORK – Dokter Gigi bernama Barry Arnold menghadapi hukuman 20 tahun penjara jika tuduhan memberikan obat-obatan bagi para perempuan pecandu narkoba dan ‘dibayar’ dengan seks, terbukti.

Pria  berusia 70 tahun itu ditangkap pada Rabu (25/8). Arnold yang menjalankan prakteknya di Valley Stream itu dituduh menulis resep palsu dengan memberikan Oxycodone, Percocet, dan Xanax kepada para pasiennya.

Sebagai imbalannya, para pecandu narkoba itu berhubungan seksual dengan sang dokter. Arnold membuka praktek ilegalnya ini di rumah dan kantornya sejak 2016 hingga 2020, demikian dilaporkan beberapa agen federal.

Secara total, Arnold diduga memberikan sedikitnya 28 resep ilegal untuk obat-obatan yang sangat adiktif kepada enam perempuan yang tidak satu pun dari mereka merupakan pasiennya. Ia bahkan memberikan kokain untuk pasien khususnya, menurut dakwaan yang diajukan di pengadilan federal.

Meski demikian, Arnold yang mengenakan kemeja golf berwarna peach itu tidak ditahan usai membayar uang jaminan sebesar 200 ribu USD atau sekitar 2,8 miliar Rupiah. Ia bahkan tetap diizinkan untuk melanjutkan praktek perawatan gigi tanpa memilik hak menulis resep.

“Terdakwa lebih berbahaya daripada penjahat jalanan karena dia memiliki akses ke buku resep,” kata Asisten Jaksa AS Michael Bushwack kepada Hakim Gary Brown di pengadilan federal di Central Islip, melansir New York Post.

 “Dr. Arnold mengambil keuntungan dari wanita yang rentan dan kecanduan untuk keuntungannya sendiri. Dia bertanggung jawab secara etis dan hukum untuk setiap resep, tetapi dia melanggar sumpahnya dengan dugaan pelanggarannya, dan dia benar-benar tidak berbeda dengan pedagang kaki lima,” Agen Khusus Investigasi Keamanan Dalam Negeri, Peter Fitzhugh, mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Jacquelyn Kasulis, penjabat Jaksa AS untuk distrik tersebut, mengatakan bahwa Arnold menyalahgunakan profesinya sebagai dokter gigi dan menghancurkan citra dokter.

“Dr. Arnold menyalahgunakan posisinya sebagai dokter gigi dan memangsa wanita yang rentan dan kecanduan narkoba. Kami berkomitmen untuk menuntut profesional medis yang melepaskan Sumpah Hipokrates mereka dan berkontribusi pada munculnya penyalahgunaan dan kecanduan narkoba di komunitas kami,” tutur Jacquelyn Kasulis.

Sementara itu, sang pengacara Evan Sugar menyebutnya sebagai warga negara yang terhormat dengan pengalaman 43 tahun di bidang kedokteran gigi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini