Rendahnya Pemahaman Masyarakat, Hambat Penanganan Covid19 di Indonesia

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Banyak masyarakat Indonesia yang membuat penanganan Pandemi Covid19 menjadi sulit karena rendahnya pemahaman mereka soal penyakit tersebut, sehingga masih ada perilaku seperti dua warga Brebes yang membongkar makam penderita Covid19 untuk dimandikan sehingga mereka terinfeksi penyakit saluran pernapasan itu.

“Jenazah orang yang meninggal berkaitan dengan Corona masih dapat menularkan. Itulah mengapa ketika statusnya kemungkinan pun (probabel) harus dimakamkan dengan protap corona,” demikian pesan dokter relawan Covid19, dr. Muhammad Fajri Addai yang diterima Mata Indonesia News, Senin 31 Mei 2021.

Fajri mengungkapkan hal tersebut karena pembongkaran makam tersebut terjadi Minggu 30 Mei 2021 di Kecamatan Bantarkawung, Brebes.

Masyarakat dengan tingkat pemahaman seperti itu, menurut Fajri, tentu saja sangat sulit memahami pentingnya isolasi mandiri, tes PCR atau perkembangan yang cepat dari perilaku Virus SARS-Cov-2 penyebab Covid19.

Padahal, banyak hal baru yang terjadi selama masa pandemi Covid19, antara lain fenomena mutasi Virus SARS-Cov-2 yang menghasilkan varian baru Covid19.

Kehadiran varian tersebut tentunya harus disikapi berbeda dengan varian lama terutama dalam hal disiplin menegakkan protokol kesehatan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Siap Amankan Natal dan Tahun Baru, GP Ansor Gunungkidul Siagakan 300 Anggota.

Mata Indonesia, Gunungkidul - Ketua PC Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kab. Gunungkidul, Gus H. Luthfi Kharis Mahfudz menyampaikan, dalam menjaga Toleransi antar umat beragama dan keamanan wilayah. GP Ansor Gunungkidul Siagakan 300 Anggota untuk Pengamanan Nataru di Berbagai Wilayah di Kab. Gunungkidul.
- Advertisement -

Baca berita yang ini