Relaksasi PPnBM Diperpanjang, Industri Otomotif Terus Bergairah

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Pemerintah Indonesia resmi memperpanjang relaksasi Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) 100 persen untuk kendaraan roda empat dengan kapasitas mesin 1,500 cc hingga Agustus 2021. Sebelumnya, relaksasi PPnBM hanya berlaku hingga Mei 2021.

Kebijakan tersebut disambut positif oleh industri otomotif. Direktur Pemasaran dan Penjualan serta Inovasi Bisnis PT Honda Prospect Motor (HPM), Yusak Billy mengatakan pihaknya akan melakukan berbagai strategi demi meningkatkan produksi, mengingat permintaan akan terus hadir.

“Dengan perpanjangan PPnBM, pemesanan kendaraan akan meningkat kembali dan tantangan terbesar kami supaya bisa memproduksi kendaraan semaksimal mungkin agar konsumen dapat menerima secepat-cepatnya,” kata Yusak Billy.

“(Namun) kami masih menunggu sampai seluruh instrument legal sebagai dasar hukum itu direlease dulu,” sambungnya.

Sejak pemerintah Indonesia memberikan relaksasi PPnBM pada Maret, dikatakan Billy, penjualan mobil Honda mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Pada Januari 2021, penjualan HPM secara ritel mencapai 7,068 unit.

Sementara penjualan pada Februari 2021 mencapai 6,018 unit. Adapun pada periode Maret 2021 mengalami kenaikan, yakni 10,048 unit dan April 2021 kembali mengalami kenaikan menjadi 10,189 unit.

Billy mengungkapkan, untuk mengantisipasi permintaan mobil yang terus mengalami pertumbuhan akibat relaksasi PPnBM diperpanjang, maka pihaknya telah memiliki siasat, salah satunya adalah meningkatkan produksi.

“Strateginya, produksi akan kami lakukan dengan kapasitas penuh mengikuti prokes yang ada dan ketersediaan komponen,” tambahnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini