Rektor UNM Geram dengan Perbuatan Satpam yang Rekam Mahasiswi Mandi

Baca Juga

MATA INDONESIA, MAKASSAR – A, seorang satpam di Universitas Negeri Makassar melakukan aksi dan tindakan tak terpuji. Ia beberapa kali merekam mahasiswi yang mandi di toilet samping mes kampus dengan telpon selularnya.

Rektor Universitas Negeri Makassar Profesor Husain Syam geram dengan perbuatan itu. Ia pun langsung mengeluarkan SK pemecatan terhadap A. ”Saat saya dapat informasi, saya katakan, pecat oknum satpam itu. Besok, saya keluarkan SK pemecatannya,” ujar Prof Husain Syam, Kamis malam 9 Desember 2021.

Tak hanya sanksi pemecatan, akibat perbuatan memalukannya itu, oknum satpam tersebut digelandang ke markas polisi. Setelah ada pemeriksaan, polisi pun langsung menahannya.  Prof Husain menyampaikan pihaknya siap memberikan bantuan hukum dan layanan trauma healing untuk memberikan penguatan psikologis kepada mahasiswi yang telah menjadi korban perbuatan oknum Satpam tersebut.

Kepala Unit II Resmob Polsek Rappocini Ipda Ahmad menyampaikan dari hasil penyelidikan sementara, pelaku tidak hanya kali ini saja melakukan perbuatan yang memalukan tersebut. ”Pengakuannya sudah tiga kali merekam. Dua kali untuk korban ini, dan satu kali korban mahasiswi lain,” ujar Ipda Ahmad.

Pihak kepolisian masih menggali motif pelaku.”Kami sudah menyita barang bukti yaitu  ponsel pelaku dan bajunya. Untuk pasal, pelaku terkena Undang-Undang ITE dengan ancaman pidana penjara enam tahun,” ujar Ipda Ahmad.

Terbongkarnya kasus ini berawal dari pengaduan sejumlah mahasiswi yang mengikuti pertukaran pelajar mahasiswa atau PPM dari program Kampus Merdeka Kemendikbud di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Aksi perekaman ini terjadi di tempat mereka menginap yaitu di wisma dan Hotel Lamacca milik kampus Universitas Negeri Makassar (UNM) di bilangan Jalan Ap Pettarani, Kota Makassar, Sulsel.
Salah satu mahasiswi memergoki adanya seseorang yang merekamnya saat mandi di toilet Hotel Lamacca. Dia kaget hingga teriak minta tolong. Kawan-kawannya kemudian langsung mengejar si perekam. Karena ketahuan, si perekam yang ternyata adalah Satpam A kabur dan meninggalkan ponsel yang isinya adalah video dan foto di kamar mandi. 
Sejumlah mahasiswi yang mengikuti PPMM ini mengaku, korban pelecehan bukan cuma satu orang. Tetapi sudah banyak namun selama ini tidak diketahui. ”Dugaan kami sudah banyak Pak. Bukan cuma satu,” ujar salah satu mahasiswi.
Mahasiswi Universitas Sriwijaya itu mengatakan, sebanyak 22 mahasiswi telah mandi atau menggunakan toilet tempat pelaku merekam. ”Jadi awalnya toilet tutup. Katanya toilet darurat. Tapi belakangan, toilet buka dengan fasilitas layak dan hanya untuk mahasiswi,” ujarnya.
Setelah kasus terbongkar, mahasiswi langsung mengecek toilet khusus itu. Dan ternyata toilet ini berlubang, tembus ke kamar yang tak terpakai. (Antara)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Bersinergi Menjaga Netralitas Pemilu Demi Pilkada yang Berkualitas

Jakarta - Netralitas aparatur sipil negara (ASN) menjadi perhatian utama dalam menjaga kualitas Pilkada Serentak 2024. Badan Pengawas Pemilu...
- Advertisement -

Baca berita yang ini