MATA INDONESIA, PURWOKERTO – Rehabilitasi Pasar Banyumas di Kabupaten Banyumas sudah selesai. Tujuannya, meningkatkan kesejahteraan rakyat di Provinsi Jawa Tengah.
”Dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Jumat 11 Maret 2022
Pengerjaan Proses rehabilitasi ini adalah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Tengah Direktorat Jenderal Cipta Karya.
Menteri Basuki mengatakan pembangunan atau rehabilitasi pasar dengan meningkatkan fungsi pasar sebagai sarana perdagangan rakyat. Tujuannya agar menjadi bangunan yang aman, nyaman, bersih, tertata, dan lebih estetis (tidak kumuh).
“Infrastruktur pasar yang berkualitas dapat terasa langsung manfaatnya. Utamanya, menjamin distribusi bahan pokok dan turut menggerakkan sektor riil atau UMKM yang merata hingga pelosok desa di seluruh Indonesia,” katanya.
Rehabilitasi Pasar Banyumas pengerjaanya sejak Oktober 2020 dan selesai 100 persen pada Juli 2021.
Pekerjaan rehabilitasi oleh kontraktor PT Anugrah Mitra Kinasih, serta PT Ciria Expertindo Consultant KSO PT Dieng Agung sebagai konsultan manajemen konstruksi dengan biaya APBN Rp 17,6 miliar.
Rehabilitasi pasar seluas 4.213 meter persegi ini meliputi pembangunan gedung dua lantai yang terdiri dari 81 unit kios dan 191 unit los.
Rehabilitasi Pasar Banyumas menerapkan Building Information Modelling (BIM). Dari segi pendokumentasian model dan pengendalian proyek sesuai Permen PUPR No. 22/2018 tentang Pembangunan Gedung Negara yang mewajibkan penggunaan BIM pada bangunan gedung negara dengan luas di atas 2000 meter persegi dan lebih dari dua lantai.
Pada 2022, Kementerian PUPR tengah merehabilitasi beberapa pasar lainnya di berbagai daerah. Di antaranya Pasar Sibolga Nauli di Kota Sibolga, Sumatera Utara, Pasar Balerong di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, Pasar Gedhe Klaten Tahap II di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, dan beberapa pasar lainnya.
