Pyongyang Kembali Luncurkan Rudal Balistik, Jepang Berencana Tingkatkan Sistem Pertahanan

Baca Juga

MATA INDONESIA, TOKYO – Korea Utara menembakkan rudal balistik ke arah Laut Jepang pada Rabu (5/1). Ini merupakan proyektil pertama yang diluncurkan Pyongyang sejak Oktober tahun lalu.

Pemerintah Jepang mengatakan bahwa langkah yang dilakukan Pyongyang akan mendorong Tokyo untuk mempelajari lebih lanjut memperoleh kemampuan serangan pangkalan musuh.

Menteri Pertahanan Jepang, Nobuo Kishi mengatakan kepada wartawan bahwa proyektil itu kemungkinan diluncurkan dari daerah pedalaman Korea Utara ke arah timur dan diperkirakan telah mendarat di luar zona ekonomi eksklusif Jepang.

Kishi mengungkapkan, peluncuran terbaru mengikuti peluncuran sekitar 40 rudal oleh Korea Utara sejak Mei 2019, yang diyakini untuk meningkatkan pengembangan teknologi rudalnya.

“Mengingat situasi ini, kami akan mempertimbangkan semua opsi, termasuk kepemilikan apa yang disebut kemampuan serangan pangkalan musuh, dan akan terus bekerja untuk secara drastis memperkuat kemampuan pertahanan kami,” tutur Kishi, melansir English Kyodo News, Kamis, 6 Januari 2022.

Jepang akan bekerja sama erat dengan Amerika Serikat (AS), Korea Selatan, dan negara-negara lain yang terkait, dan melakukan segala upaya untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi yang relevan dan memantau situasi, kata Kishi.

Perdana Menteri Fumio Kishida menyayangkan sikap Korea Utara yang telah berulang kali meluncurkan rudal sejak tahun lalu. PM Kishida memastikan bahwa Negeri Sakura akan memperketat pengawasan terhadap proyektil dari negara tersebut.

Mengenai kemampuan pertahanan, saat ini Jepang tidak memiliki sistem peralatan untuk menyerang pangkalan musuh, tetapi Kishida memastikan, Tokyo akan mempertimbangkan untuk memperoleh kemampuan seperti itu dengan mempertimbangkan pengembangan rudal Korea Utara dan ketegasan maritim Cina.

Sementara itu, Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan rudal tersebut ditembakkan dari Provinsi Jagang di bagian utara Korea Utara sekitar pukul 08:10 waktu setempat.

Dewan Keamanan Nasional Korea Selatan juga mengadakan pertemuan darurat mengenai peluncuran rudal tersebut dan para pejabat menekankan pentingnya melanjutkan pembicaraan dengan Korea Utara untuk meredakan ketegangan antara kedua Korea, menurut Kementerian Unifikasi dalam sebuah pernyataan.

Sayangnya, ketegangan hubungan antara Tokyo dan Seoul karena masalah masa perang memusingkan Paman Sam. Sebab, kedua negara adalah sekutu utama Washington, terutama dalam menghadapi ancaman pengembangan nuklir dan rudal Korea Utara.

Korea Utara terakhir meluncurkan proyektil pada Oktober 2021. Ketika itu Pyongyang melakukan uji coba rudal balistik tipe baru yang diluncurkan dari kapal selam, menambah kekhawatiran atas kemajuan teknologi negara bersenjata nuklir itu dalam senjata yang sulit dicegat.

Pyongyang menguji coba dua rudal balistik jarak pendek dari sistem berbasis rel pada pertengahan September tahun lalu, dan meluncurkan rudal hipersonik yang baru dikembangkan di akhir bulan yang sama.

Negara yang dipimpin oleh Presiden Kim Jong Un itu juga diyakini mengembangkan rudal yang dapat terbang di sepanjang lintasan yang tidak teratur untuk membuatnya sulit dicegat dengan sistem pertahanan rudal konvensional.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Webinar Inspiratif Universitas Alma Ata: Peluang dan Tantangan Karir di Dunia UI/UX di Era Digital

Mata Indonesia, Yogyakarta - Menghadapi era digital, Universitas Alma Ata berkomitmen mendorong mahasiswanya untuk membangun karir di dunia UI/UX dengan menggelar webinar bertajuk “Membangun Karir di Dunia Desain UI/UX: Peluang dan Tantangan di Era Digital” pada Sabtu (21/12/2024).
- Advertisement -

Baca berita yang ini