MATA INDONESIA, MOSKOW – Penerbangan satu arah dari Rusia meroket ke harga yang tinggi dan terjual dengan cepat.
Hal ini terjadi setelah Presiden Vladimir Putin memerintahkan panggilan segera bagi 300.000 cadangan sipil untuk berperang di Ukraina.
Pengumuman Putin dalam stasiun televisi tersebut menimbulkan kekhawatiran beberapa pria dengan usia wajib militer.
Mereka khawatir tidak akan diizinkan untuk meninggalkan negara tersebut.
Menteri Pertahanan, Sergei Shoigu mengatakan panggilan tersebut hanya terbatas pada mereka yang memiliki pengalaman tentara profesional, dan pelajar tidak wajib memenuhi panggilan.
Permintaan untuk meninggalkan Rusia melonjak 100 kali lipat dari biasanya, menurut data Google Trends. Ini juga menunjukan lonjakan pencarian Aviasales, situs pemesanan penerbangan paling populer di Rusia.
Penerbangan langsung dari Moskow ke Istanbul, Turki dan Yerevan, Armenia melonjak naik karena keduanya memungkinkan orang Rusia masuk tanpa visa.
Penerbangan dari Moskow ke Istanbul melalui Turkish Airlines semuanya habis terjual dan sudah tidak tersedia sejak hari Minggu, 18 September 2022.
Beberapa rute persinggahan, termasuk Moskow ke Tbilisi, ibu kota Georgia juga tidak tersedia. Sementara penerbangan termurah ke Dubai menelan biaya 5000 dolar AS atau sekitar 75 juta rupiah. Jumlah ini sekitar lima kali rata-rata upah bulanan orang Rusia.
Melansir dari Al Jazeera, kepala badan pariwisata Rusia mengatakan sejauh ini tidak ada pembatasan yang diberlakukan untuk berpergian ke luar negeri.
Dalam pidatonya, Putin mengatakan janjinya untuk menggunakan semua sarana militer Ukraina bukanlah sebuah gertakan melainkan isyarat bahwa Moskow siap menggunakan senjata nuklir.
Seruan mobilisasinya datang ketika wilayah Ukraina yang dikuasai Moskow bersiap untuk mengadakan referendum pencaplokan minggu ini. Hal ini secara dramatis meingkatkan taruhan dalam konflik tujuh bulan dengan membiarkan Moskow menuduh Ukaina menyerang wilayah Rusia.