MATA INDONESIA, MOSKOW – Rusia balik mengertak Amerika Serikat dan NATO. Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, Rusia tidak dapat mundur dari krisis di perbatasan Ukraina. Rusia akan memberikan respons keras kecuali bila Barat menurunkan ‘garis agresifnya’.
Pernyataan ini ia sampaikan di hadapan perwira-perwira militer Rusia. Ia mendesak AS dan NATO segera menjawab proposal yang Moskow ajukan pekan lalu untuk serangkaian jaminan keamanan dari Barat.
”Apa yang AS lakukan di Ukraina di pintu belakang kami dan mereka harus memahami kami tidak memiliki tempat untuk mundur, apakah mereka kira kami hanya akan diam menonton,” kata Putin Selasa, 21 Desember 2021.
“Bila rekan-rekan Barat melanjutkan garis agresifnya, kami akan mengambil respons militer teknis yang tepat dan bereaksi keras,” gertaknya.
Putin tidak memerinci sifat dari langkah-langkah tersebut tapi pernyataannya serupa seperti yang disampaikan Deputi Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov sebelumnya. Ryabkov memperingatkan Rusia mungkin akan mengerahkan kembali rudal nuklir jarak menengah ke Eropa untuk merespons rencana serupa NATO.
Rusia telah membantah tuduhan Ukraina dan AS yang mengatakan Moskow tengah mempersiapkan invasi ke Ukraina pada awal bulan depan. Tuduhan disampaikan setelah Rusia dikabarkan mengumpulkan puluhan ribu personel pasukannya di perbatasan Rusia-Ukraina.