Puncak Gelombang Ketiga Covid-19 di Indonesia Bisa Lebih Cepat Terjadi

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memprediksi puncak pandemi covid-19 gelombang ketiga di Indonesia terjadi pada Februari-Maret 2022.

Namun, hal itu justru menimbulkan pertanyaan bagi Koordinator Data akun edukasi Covid-19, Pandemictalks, Nesser Ike yang pesannya dilihat Rabu 2 Januari 2022.

Sebab, prediksi tersebut mengacu kepada pandemi yang terjadi di Afrika Selatan tempat pertama kali Varian Omicron ditemukan.

Di negara itu pandemi yang dipicu Omicron mencapai puncaknya dalam 30-45 hari sejak kasus pertama terdeteksi.

“Puncak kasus di setiap negara bisa berbeda,” ujar Nesser dalam pernyataan tertulisnya.

Di Amerika Serikat puncak kasus tercapai lebih lama lagi yaitu setelah 45-50 hari, Inggris 55-60 hari, dan India sekitar 30 hari.

Namun, di Singapura lonjakan kasus sudah berlangsung selama satu bulan tetapi belum menunjukkan akan turun.

Nesser mengingatkan pada prinsipnya pandemi akan usai jika masyarakat taat protokol kesehatan dan seluruh penduduk sudah mendapat vaksin dosis lengkap.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini