MATA INDONESIA, JAKARTA – Salah satu oleh-oleh Presiden Jokowi mengunjungi Ende dan Ngada di Nusa Tenggara Timur adalah pengetahuan membangun pabrik produk bambu berbasis desa dan laminasi.
Keinginan itu tampaknya muncul saat Presiden dan Ibu Negara mengunjungi Kampus Bambu Turetogo, Kabupaten Ngada, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Tanggapan Pak Presiden positif, beliau menanyakan tentang beberapa teknologi-teknologi dan bagaimana caranya untuk membangun pabrik berbasis desa dan laminasi,” kata Ketua Yayasan Bambu Lestari (YBL) Arief Rabik yang dikutip Kamis 2 Juni 2022.
Selama berada di Kampus Bambu Turetogo, Presiden melihat berbagai produk bambu, seperti sepeda bambu yang dinamai Spedagi, bambu laminasi yang dapat digunakan untuk tiang, dinding, hingga lantai rumah.
Selain itu, Presiden melihat paparan tentang konservasi kekayaan bambu endemik Indonesia, dan pentingnya bambu bagi restorasi lahan, konservasi air dan mitigasi perubahan iklim, termasuk melalui penanaman di areal perhutanan sosial dan lahan-lahan kritis.
Arief mengungkapkan Presiden Jokowi menyambut baik pengembangan sistem laminasi bambu dan teknologi bambu bisa menggantikan kayu.
Penasihat Senior Yayasan Bambu Lestari, Noer Fauzi Rachman menyampaikan bahwa Kampus Bambu selain tempat melatih mama-mama Bambu, juga tempat untuk melatih pemangku kepentingan lainnya di sektor industri bambu rakyat.