PTM 100 Persen Segera Dihentikan Jika Omicron Bertambah Banyak

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bisa bergerak cepat menghentikan kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen, jika varian omicron bertambah banyak.

Hal tersebut mengingat penularan varian tersebut yang jauh lebih cepat dari varian Delta sekalipun sehingga IDAI menilai melakukan PTM 100 persen merupakan keputusan yang berbahaya.

Rekomendasi IDAI tersebut disetujui Kepala Dinas Pendidikan Pemprov DKI Jakarta, Taga Radja Gah.

Taga memastikan Gubernur DKI Jakarta akan menghentikan PTM jika kondisinya berkembang menjadi membahayakan manusia.

“Tetap, kita enggak ada berniat membahayakan masyarakat. Justru, kita ini kan di tengah keresahan, nih. Kalau kita tidak segera menerapkan PTM 100 persen, sampai kapan lost learning itu akan berlangsung?” ujar Taga.

Saat ini, pemerintah mengizinkan PTM 100 persen karena pandemi masih terkendali meski ada temuan omicron.

Ia menyebut sudah saatnya siswa mendapatkan pembelajaran langsung yang dinilai lebih efektif ketimbang online.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini