MATA INDONESIA, JEDDAH – Ruang gerak kaum perempuan di Arab Saudi kini tak lagi terbatas. Perubahan demi perubahan terus terjadi dan negara gurun pasir itu perlahan mulai meninggalkan sisi konservatif mereka.
Hasilnya, kaum perempuan di Arab Saudi semakin mendapatkan tempat di dunia kerja dan bebas mewujudkan impian mereka. Bahkan untuk profesi yang selama ini hanya ditempati oleh laki-laki, seperti masinis misalnya.
Saat ini Politeknik Kereta Api Saudi (SRP) dilaporkan sedang melatih perempuan untuk mengemudikan Kereta Cepat Haramain milik Pemerintah Arab Saudi. Proyek SRP ini memungkinkan perempuan Saudi mengoperasikan kereta api yang menghubungkan kota suci Mekkah dan Madinah.
Pelatihan akan berlangsung selama satu tahun, dimana peserta akan mendapatkan pelajaran teori dan praktek. Kelas akan mulai berlangsung di Jeddah pada 15 Januari 2022.
Bergabung dengan program ini akan menjamin peserta pelatihan beberapa manfaat, termasuk asuransi kesehatan, pendaftaran di Organisasi Umum untuk Asuransi Sosial, serta bonus bulanan.
Program ini juga menawarkan lulusan posisi yang dijamin dengan Renfe KSA, salah satu perusahaan yang mengoperasikan proyek kereta api berkecepatan tinggi. Setelah lulus, para insinyur perempuan akan otomatis bekerja di Saudi Arabia Railways dengan gaji bulanan hingga SR8,000 atau sekitar 30 juta Rupiah.
“Peserta pelatihan akan dipilih berdasarkan beberapa kualifikasi, termasuk tes bahasa Inggris. Sistem transportasi di seluruh dunia bergantung pada pengetahuan bahasa yang baik, sehingga mengikuti program ini membutuhkan skor IELTS minimal 3,5,” kata Direktur SRP Engr. Abdulaziz Alsogair kepada Arab News.
“Pelamar dengan tingkat bahasa yang lebih baik akan diprioritaskan untuk mengikuti program ini. Program ini juga membutuhkan setidaknya gelar sekolah menengah atas dengan peringkat nilai 70 persen ke atas. Peserta harus berusia antara 22 dan 30 tahun,” sambung Alsogair, melansir News Delivers.
Alsogair menambahkan bahwa SRP berencana melatih 50 perempuan di angkatan pertama. Jumlah peserta pelatihan, kata Alsogair, akan meningkat di tahun-tahun berikutnya.
Sebagai catatan, program ini akan mengajarkan peserta pelatihan tentang sistem transportasi, termasuk langkah-langkah keselamatan, ekonomi kereta api, komunikasi, sistem rem mekanis, serta mesin.