PSI Akhirnya Ngaku Kalah

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Hasil perhitungan suara belum selesai, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dengan besar hati telah mengakui kekalahannya dalam Pemilu 2019 ini, berdasarkan hasil hitung cepat atau quick count.

Sampai Kamis dinihari 18 April 2019, PSI hanya mendapatkan suara sekitar dua persen saja, yang artinya tak memenuhi standar Parliamentary Threshold atau kota empat persen untuk menduduki Senayan.

“Inilah keputusan rakyat melalui mekanisme demokrasi yang harus kami terima dan hormati. Tidak ada penyesalan. Sama sekali tidak ada penyesalan atas setiap tetes keringat dan air mata yang jatuh selama membangun partai ini,” kata Ketua Umum PSI Grace Natalie dalam keterangan persnya, Rabu 17 April 2019 malam.

Meski sebenarnya harus menunggu hasil resmi rekapitulasi suara, Grace berkata partainya sudah mengambil kesimpulan lebih awal atas hasil Pemilu 2019 ini.

Grace mengaku seluruh kader dan simpatisan partai sudah berjuang dengan keras dan dirinya pun tak akan menyalahkan siapa-siapa. Bahkan, kader, pengurus PSI, caleg telah bekerja keras siang dan malam meyakinkan rakyat.

Ia pun mengucapkan terima kasih karena di tengah apatisme politik, PSI berhasil membuktikan bahwa orang mau berkontribusi. Yakni menyumbang uang, membantu mencetak alat peraga kampanye, menyumbang tenaga, pikiran, bahkan meninggalkan pekerjaan mereka demi berjuang bersama PSI.

“Kepada mereka semua, kami mengucapkan terima kasih,” ujar Grace.

Berita Terbaru

PKL Teras Malioboro 2: Suara Ketidakadilan di Tengah Penataan Kawasan

Mata Indonesia, Yogyakarta – Sejak relokasi Pedagang Kaki Lima (PKL) dari Malioboro ke Teras Malioboro 2, berbagai persoalan serius mencuat ke permukaan. Kebijakan relokasi yang bertujuan memperindah Malioboro sebagai warisan budaya UNESCO justru meninggalkan jejak keresahan di kalangan pedagang. Lokasi baru yang dinilai kurang layak, fasilitas yang bermasalah, dan pendapatan yang merosot tajam menjadi potret suram perjuangan PKL di tengah upaya mempertahankan hidup.
- Advertisement -

Baca berita yang ini