MATA INDONESIA, JAKARTA – Jika Gubernur Anies Baswedan jadi menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) total di seluruh Jakarta, Senin 14 September 2020, pedagang alat kesehatan Pasar Pramuka berharap dapat insentif Rp 1 miliar setiap hari.
Hal itu diungkapkan Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Pramuka, Edy Haryanto, di Jakarta, Sabtu 12 September 2020.
Menurutnya, saat ini pedagang pasar Pramuka sudah mengalami kekurangan pendapatan dari transaksi perdagangan sebesar 50 persen dari total yang per harinya mencapai Rp 2 – 3 miliar selama Pandemi Covid19.
Menurutnya, selama masa pandemi, transaksi pedagang masih didominasi pemesanan obat dan alat kesehatan oleh instansi maupun layanan kesehatan seperti rumah sakit. Porsinya bisa mencapai 75 persen.
Edy mengatakan meski Pasar Pramuka masuk dalam kategori esensial atau jenis usaha vital yang memperoleh dispensasi operasional, namun rencana PSBB total di Jakarta mulai Senin besok diprediksi berdampak pada berkurangnya jumlah konsumen yang datang ke pasar.
Dia menduga pemberitahuan pemerintah soal penularan Covid19 yang masih tinggi di Jakarta akan membuat konsumen enggan membeli langsung ke kios pedagang.
Sedangkan untuk menjual obat-obatan secara online melalui layanan e-commerce, kata Edy, hingga saat ini belum ada payung hukum yang menaungi para pedagang.