MATA INDONESIA,MOSKOW – Seorang propagandis terkemuka Rusia, Vladimir Solovyov, mengkalim bahwa tujuan Nazi adalah menghancurkan individualitas manusia. Ia bahkan membandingkan antara Ukraina dan Nazi.
Melansir dari Daily Star ia mengatakan bahwa seseorang memilki individu tersendiri, dan menurutnya tidak ada individualitas didalam kamp Nazi.
Ia menambahkan bahwa tujuan kamp Soviet adalah untuk mendidik kembali. Berbeda dengan kamp Nazi yang bertujuan untuk menghancurkan individu seseorang dan memecahnya menjadi lebih parah.
Sekarang ini keturunan Nazi di Eropa membicarakan warga Rusia yang harus memikul tanggung jawab.
Baginya Nazi tidak melihat seseorang sebagai individu. Ia mengklaim bahwa nazi melakukan dehumanisasi dimana mereka tidak memanusiakan manusia.
Ia mengklaim bahwa Ukraina telah terjangkit virus Nazi dan tidak melihat warga Rusia sebagai seorang Rakyat. Ia bahkan menambahkan bahwa masih bagus Rusia masih mengasihani warga-warga Ukraina.
Solovyov juga mengatakan bahwa Rusia masih mengaggap Ukraina milik mereka, namun Ukraina tersesat dengan pemikiran yang kacau.
Ia menambahkan bahwa Rusia membenci dosa tetapi bukan orang berdosa. Baginya Ukraina merupakan sekumpulan orang yang melakukan dosa.
Maka dari itu ia mengklaim bahwa pada akhirnya Rusia yang akan menang nantinya. Menurutnya mereka menang karena berjuang untuk seluruh rakyat.
Gulag Soviet atau kamp soviet ini diciptakan dibawah pemimpin komunis, Vladimir Lenin. Namun, kamp tersebut paling sering digunakan dibawah pemerintahan Joseph Stalin.
Diperkirakan ada sekitar 18 juta orang dipenjara di kamp-kamp kejam tersebut dan 15 juta di antaranya meninggal dunia. Beberapa dari mereka bekerja hingga mati dan sebagian lainnya mati karena eksekusi.
Klaim Solovyov tersebut mendapatkan perhatian di sosial media setelah video pidatonya di TV diposting ulang oleh Pencipta Russian Media Monitor dan kolumnis Daily Beast, Julia Davis.