Promosi Kementan di Mesir dan Spanyol, Kantongi Kontrak Dagang Rp 5,8 Triliun

Baca Juga

MATA INDONESIA, KAIRO – Dalam upaya menjaga momentum peningkatan dan pencapaian target nilai ekspor pertanian sesuai dengan target Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor Pertanian (Gratieks), Kementerian Pertanian menggelar kunjungan promosi di tiga benua, Asia khususnya Timur Tengah, Afrika dan Eropa.

Gratieks, yang merupakan gagasan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo ini menjadi program strategis dan terobosan program pertanian baik dari hulu hingga hilir. Targetnya peningkatan nilai ekspor hingga tiga kali lipat di tahun 2024.

Program ini dengan lima indikator keberhasilan. Yaitu peningkatan volume, frekwensi, ragam jenis, pelaku usaha dan bertambahnya negara tujuan. Gelaran kunjungan yang bertajuk One Day with Indonesian Coffee, Fruits, and Floriculture (ODICOFF) Kementan khusus ada di sepuluh negara tujuan ekspor.

Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Bambang selaku mendapatkan tugas untuk memimpin delegasi republik Indonesia Odicoff di dua negara yakni Mesir dan Spanyol. Turut hadir bersama para pelaku usaha, pemerintah daerah dan tim teknis Karantina Hewan dan Tumbuhan.

”Persiapan kegiatan ini telah kami lakukan secara matang. Mulai dari melakukan mitigasi permasalahan hambatan teknis dan layanan ekspor di negara tujuan. Serta koordinasi dengan seluruh pelaku usaha yang sudah masuk dan yang baru,” kata Bambang.

Pelaksanaan Odicoff di Kairo Mesir, di Ballroom Grand Nile Hotel pada Senin 29 November 2021 secara hybrid. Sebanyak 87 pelaku usaha atau buyers Mesir hadir secara luring dan 24 pelaku usaha atau eksportir Indonesia hadir secara daring. Turut hadir Walikota Batu – Jawa Timur, Dewanti Rumpoko yang khusus mempromosikan kopi asal Batu, Jawa Timur dan produk olahan buah berupa kripik.

Aji Surya, Kepala Perwakilan KBRI di Kairo dan Irman Adi, Atase Perdagangan RI di Kairo juga mengawal kegiatan dari awal hingga akhir. Dari rangkaian kegiatan berupa pameran dan temu bisnis, tim Kementan di Kairo berhasil mengawal penandatangan kontrak baru bagi empat ekspor kopi senilai Rp 366,7 miliar. Sementara pada sesi berikutnya, berupa temu wicara, satu komitmen investasi senilai USD 600 juta oleh PT Baraka. Dan lima komitmen ekspor kopi serta satu komitmen ekspor RBD Plam Olein, senilai Rp 4,4 triliun.

“Terima kasih atas dukungan para pelaku usaha, semoga pencapaian total kontrak dagang pertanian sebesar Rp 4,7 triliun di Odicoff Kairo menjadi awal yang baik,” kata Bambang.

Bambang dan tim Delri Odicoff di Kairo juga melakukan bilateral meeting dengan Karantina Pertanian Mesir. Agendanya terkait dua komoditas pertanian yang masih terhambat masuk ke Mesir, cabe bubuk dan nanas irisan dalam kaleng.

“Dengan silahturahmi awal ini, kami akan lanjutkan dengan pembahasan teknis SPS dan keamanan pangan. Semoga dalam waktu dekat dua komoditas kita ini bisa segera melenggang di pasar Mesir,” ujar Bambang.

Dari Negeri Seribu Menara, Mesir, Tim Odicoff Barantan melanjutkan lawatan ke Negeri Matador, Spanyol di kota Barcelona.

Bertempat di Monasteria de Sant Miquel el Pablo, Barcelona, pada Kamis 2 Desember 2021 secara hybrid. Sebanyak 20 pelaku usaha atau buyer dari Spanyol hadir secara luring. Dan lebih dari 50 eksportir pertanian asal Tanah Air hadir secara daring.

Apresiasi dari Atase Perdagangan RI di Madrid, Novita Sari atas promosi langsung ini. ”Selain sawit dan karet, Spanyol sangat terbuka untuk pasar kopi, buah tropis eksotik dan tanaman hias,” kata Novita.

Dari gelaran di kota ini, sebanyak empat pelaku usaha untuk komoditas kopi, buah tropis, nanas irisan dan bahan pakan ternak. Semuanya mendapatkan kontrak dagang baru dengan total nilai Rp 1,1 triliun.

“Baik Mesir dan Spanyol, hingga tahun 2020 necara dagang pertanian kita masih surplus. Artinya lebih banyak ekspor kita. Kita terus jaga dan tingkatkan, agar produk pertanian kita makin mendunia,” kata Bambang.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Tindakan OPM Semakin Keji, Negara Tegaskan Tidak Akan Kalah Lawan Pemberontak

Organisasi Papua Merdeka (OPM) banyak melancarkan aksi kekejaman yang semakin keji. Maka dari itu, negara harus tegas untuk tidak...
- Advertisement -

Baca berita yang ini