Program Padat Karya Bantu Pemulihan Ekonomi Nasional

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Program padat karya tunai yang digagas oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menjadi salah satu pendorong dalam membantu pemulihan ekonomi nasional (PEN). Tahun ini anggaran padat karya tunai mencapai Rp 23,24 triliun.

Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri & Lingkungan, Endra S. Atmawidjaja, mengatakan tujuan dari padat karya tunai adalah untuk membuka lapangan pekerjaan sampai ke pelosok desa. Saat ini ada sekitar 20 kegiatan mulai dari perbaikan drainase jalan hingga pengecatan jembatan.

“Nilai totalnya 23 triliun untuk 2021, sekarang progresnya sudah 40 persen dan kami perkirakan bisa membuka lapangan pekerjaan sebanyak 1,2 juta orang,” kata Endra pada Rabu Juni 2021.

Program padat karya merupakan bagian dari pembangunan infrastruktur yang dilakukan Kementerian PUPR. Langkah ini tidak hanya akan membuka lapangan pekerjaan, tapi juga menumbuhkan sektor-sektor terkait selama masa konstruksi dan beroperasi.

Bentuk dukungan lain Kementerian PUPR dalam PEN yaitu menyediakan sarana dan prasarana pariwisata. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang secara natural bisa rebound dengan cepat karena sudah memiliki potensi.

Kementerian PUPR menyiapkan anggaran Rp 3,8 triliun pada tahun ini untuk mendukung pengembangan pariwisata, terutama untuk lima destinasi prioritas yaitu Labuan Bajo, Mandalika, Candi Borobudur, Likupang, dan Danau Toba. Namun, juga dilakukan pembangunan di potensi wisata lain seperti Tanjung Lesung dan Pulau Morotai.

Ketiga, PUPR turut mendukung ketahanan pangan. Salah satunya dengan pembangunan 43 bendungan dengan 18 di antaranya sudah selesai per hari ini, Rabu 2 Juni 2021.

“18 bendungan yang sudah selesai, kita tindak lanjuti dengan jaringan-jaringan irigasinya. Sehingga kita pastikan air yang sudah ditampung dalam kapasitas besar bisa mengairi sampai ke sawah-sawah penduduk,” katanya.

Kementerian yang dipimpin oleh Basuki Hadimuljono ini juga turut mendukung pembangunan kawasan industri. Salah satunya melalui pembangunan jalan tol.

“Kawasan industri ini untuk memanfaatkan backbone jalan tol yang sudah kita bangun. Jadi jalan tol tidak berdiri sendiri, tapi harus diikuti dengan pengembangan sektor lain terutama sektor yang prospektif seperti industri, properti dan sektor-sektor pariwisata,” katanya.

Kelima yaitu dalam bidang teknologi informasi. Namun menurutnya, Kementerian PUPR dalam hal ini tidak terlalu dominan karena porsinya lebih banyak pada Kementerian Komunikasi dan Informatika.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Tokoh Agama Ajak Masyarakat Jaga Ketenangan Pasca Penetapan Hasil Pilkada

Jakarta - Menyusul penetapan hasil Pilkada Serentak 2024, para tokoh agama di Indonesia mengajak masyarakat untuk menjaga ketenangan dan...
- Advertisement -

Baca berita yang ini