Program Makmur Tingkatkan Penghasilan Petani di Daerah

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Program Mari Kita Majukan Usaha Rakyat atau Makmur yang digagas pemerintah bersama PT Pupuk Indonesia (Persero) dipastikan dapat meningkatkan penghasilan petani.

“Program ini untuk menyejahterakan petani. Di mana ada jaminan asuransi, ada jaminan ketersediaan pupuk, dan sebagainya,” kata Staf Khusus III Menteri BUMN Arya Sinulingga.

Sebagai contoh, program yang telah diluncurkan pada Agustus 2021. Program Makmur Pupuk Indonesia berhasil meningkatkan penghasilan petani jagung di Desa Malampah, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), dengan produktivitasnya meningkat usai mengikuti program.

Melalui program Makmur, kata dia pemerintah memberikan ekosistem lengkap yang bertujuan meningkatkan produktivitas hingga penghasilan petani.

Ekosistem ini menghubungkan petani dengan pihak project leader, asuransi, lembaga keuangan, teknologi pertanian, pemerintah daerah, agro input, ketersediaan pupuk nonsubsidi, dan offtaker.

“Di Sumatera Barat ini, kita lihat potensi tanaman jagungnya besar dan kawan-kawan Pupuk Indonesia sudah memiliki potensi sampai 3.000 hektare dan kita berharap ini bisa terlaksana,” kata Arya.

SVP Transformasi Bisnis PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) M Yusra mengatakan bahwa program Makmur memberikan manfaat nyata bagi para petani di Sumatera Barat.

Pasalnya, produktivitas petani jagung meningkat drastis dari yang sebelumnya hanya sekitar enam ton per hektare, bahkan ada yang sama sekali tidak berbuah.

“Makanya, ini kita ingin tingkatkan, yang sudah ikut program Makmur, Alhamdulillah tampak satu pohon itu tiga tongkol, sebelumnya ada yang tidak berbuah dan menjadi malas tanam. Setelah ikut program bisa dua tongkol sudah berhasil,” ujar Yusra.

Ketua Kelompok Tani Maju Bersama Syariah, Satria mengatakan bahwa produktivitas jagung yang ditanamnya mengalami peningkatan menjadi sekitar sembilan ton per hektare setelah bergabung pada program Makmur.

Dia mengaku sebelum bergabung program Makmur, produktivitas komoditas jagung yang ditanamnya hanya sekitar enam ton per hektare. “Kami bersyukur atas program pemerintah, berupa program Makmur.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini