MATA INDONESIA, KIEV – Walikota dari sebuah wilayah di Ukraina yang mendeklarasikan diri, Luhansk, dilaporkan tewas setelah diculik dari rumahnya. Diketahui walikota bernama Volodymyr Struk itu merupakan pemimpin pro-Rusia.
Volodymyr yang menjadi Walikota Kreminna sejak 2020 itu mengalami luka tembak di bagian jantung setelah diculik, demikian laporan kantor berita Ukraina, UNIAN.
Pada awal Maret, istri Volodymyr memberitahu aparat kepolisian bahwa suaminya yang berusia 47 tahun itu diculik oleh pria berseragam kamuflase.
“Ada satu pengkhianat yang berkurang di Ukraina. Walikota Kreminna di wilayah Luhansk, mantan wakil parlemen Luhansk ditemukan tewas,” penasihat Kementerian Dalam Negeri Ukraina, Anton Gerashchenko menulis dalam unggahan di Telegram.
Gerashchenko mengklaim bahwa Volodymyr adalah pendukung Republik Rakyat Luhansk yang pro-Rusia. “Dia memiliki banyak uang, kemungkinan diberikan oleh Rusia,” sambungnya, menambahkan bahwa Volodymyr dianggap sebagai pengkhianat negara setelah dihakimi oleh pengadilan rakyat, melansir New York Post.
“Tahun 2014 dia adalah pendukung aktif LPR. Dia kemudian pergi ke bagian wilayah Luhansk yang bebas dari pendudukan sementara (dan) dua kali terpilih sebagai kepala OTG Kreminetskoí,” sambungnya.
“Pada pekan lalu, dia secara aktif mengambil posisi Rusia, mengkampanyekan deputi OTG untuk berkomunikasi dengan Federasi Rusia dan LNR – mengumpulkan deputi tentang masalah ini,” tulis Gerashchenko.
Luhansk adalah bagian dari wilayah Donbass di Ukraina timur yang mencakup kantong-kantong separatis yang didukung oleh Rusia. Presiden Vladimir Putin secara resmi mengakui Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan Republik Rakyat Luhansk (LPR) pada 22 Februari 2022.
“Dia ditembak oleh patriot yang tidak dikenal sebagai pengkhianat, menurut hukum masa perang,” tuntasnya.