Prioritaskan Kesehatan Calon Jamaah Haji, Kemenag Gunungkidul Mulai Gelar Vaksinasi Meningitis

Baca Juga

Mata Indonesia, Gunung Kidul – Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Gunungkidul sedang giat mempersiapkan pemberangkatan ibadah haji tahun ini dengan cepat. Salah satu tindakan yang dilakukan adalah memberikan vaksinasi meningitis kepada calon jamaah haji.

Sya’ban Nuroni, Kepala Kemenag Gunungkidul, menyatakan bahwa vaksinasi meningitis merupakan persyaratan wajib bagi calon jamaah haji sebelum pemberangkatan.

Sebanyak 399 orang telah menjalani vaksinasi tersebut di Kantor Dinas Kesehatan Gunungkidul.

“Saat ini vaksinasi telah dilakukan, dan proses observasi sedang berlangsung untuk melihat reaksi terhadap suntikan tersebut,” kata Sya’ban, Selasa (16/5/2023).

Dia menjelaskan bahwa kesehatan calon jamaah sangat penting sebagai dasar pelaksanaan ibadah di Tanah Suci. Oleh karena itu, pemeriksaan rutin dilakukan untuk memantau kondisi setiap calon.

“Pemeriksaan kesehatan juga penting untuk menentukan calon jamaah terkait risiko penyakit komorbid dan usia lanjut,” katanya.

Selain pemeriksaan kesehatan, persiapan juga meliputi manasik haji. Kegiatan manasik bertujuan agar calon jamaah memahami tata cara ibadah dan siap secara fisik.

“Ini seperti latihan menjalankan ibadah haji karena tata caranya sama dengan yang dilakukan di Tanah Suci,” katanya.

Rencananya, calon jamaah haji asal Gunungkidul akan diberangkatkan pada tanggal 7 Juni 2023 mendatang. Dia berharap seluruh proses ibadah berjalan lancar mulai dari keberangkatan hingga kepulangan.

“Kami berharap kesehatan mereka benar-benar diperhatikan dengan baik agar ibadah dapat berjalan lancar,” ujarnya.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty menyatakan komitmennya untuk membantu persiapan pelaksanaan ibadah haji, salah satunya dengan memberikan vaksinasi meningitis kepada setiap jamaah.

“Tujuan vaksinasi ini adalah untuk mencegah penyakit peradangan selaput otak. Sehingga calon jamaah juga lebih khusyuk ketika menjalani proses ibadah di Tanah Suci,” katanya.

Menurutnya, dalam pelaksanaan ibadah haji, orang-orang dari berbagai negara akan berkumpul menjadi satu. Oleh karena itu, perlu adanya langkah antisipatif terkait dengan kesehatan calon jamaah.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini