MATA INDONESIA, JAKARTA – Penguatan basis data usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menjadi salah satu kunci mengembangkan produk dan layanan keuangan.
Hal ini akan memperkuat sektor UMKM sekaligus meningkatkan inklusivitas keuangan.
Demikian mengemuka dalam pertemuan 1st Plenary Meeting of Global Partnership for Financial Inclusion (GPFI) oleh Presidensi G20 Indonesia jalur keuangan (Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan) secara virtual pada 3-4 Februari 2022.
Pertemuan ini membahas Agenda Prioritas G20 Presidensi Indonesia 2022 khususnya terkait dengan peran digitalisasi dalam upaya meningkatkan inklusi keuangan dan pengembangan UMKM.
Presidensi Indonesia bersama Italia dan Rusia dalam fungsi co-chairs GPFI yang memandu jalannya pertemuan. Agenda GPFI 2022 fokus mendorong digitalisasi dalam mendukung peningkatan pendapatan UMKM dan kelompok masyarakat rentan. Serta untuk memperkenalkan inovasi digital dan harmonisasi data.
Pada diskusi mengenai pembiayaan UMKM, mengemuka usulan kerangka analisis (regulatory diagnostic toolkit) terhadap Layanan Keuangan Digital. Kerangka analisis ini bertujuan untuk memperkuat akses UMKM terhadap inovasi produk dan layanan keuangan digital. Serta menentukan strategi yang tepat untuk memperkuat perolehan data dan informasi mengenai UMKM.
Dalam pertemuan ini juga ada pembahasan pentingnya identifikasi pendekatan dan metode yang paling efisien untuk melakukan harmonisasi data. Secara umum seluruh anggota GPFI sepakat bahwa harmonisasi data sangat penting untuk pengembangan inklusi keuangan digital.
Dalam pertemuan GPFI juga ada pembahasan topik mengenai inklusi keuangan digital dan perlindungan konsumen dalam mendukung inklusi keuangan. Untuk mendorong inklusi keuangan digital, implementasi Framework G20 High Level Principles on Digital Financial Inclusion, tidak hanya fokus pada negara-negara G20 namun juga negara-negara lainnya.
Selain itu, turut mengemuka diskusi mengenai perlunya review 10 tahunan terhadap G20 High-Level Principles on Financial Consumer Protection.
Program kerja GPFI di bawah kepemimpinan Presidensi Indonesia 2022 selaras dengan G20 Financial Inclusion Action Plan 2020 yang mencakup empat produk (deliverables) utama. Yaitu
- Implementasi kerangka kerja 2016 High Level Principles on Digital Financial Inclusion
- Stocktaking report mengenai produk keuangan dan jasa untuk UMKM selain produk pinjaman
- Regulatory diagnostic toolkit untuk penguatan akses UMKM terhadap inovasi jasa keuangan digital
- Harmonisasi data UMKM.