MATA INDONESIA, KIEV – Presiden Volodymyr Zelenskyy mengungkapkan bahwa sekitar 1,300 tentara Ukraina gugur di medan tempur sejak Presiden Rusia, Vladimir Putin mengeluarkan instruksi operasi militer khusus pada Kamis, 24 Februari 2022.
Mantan komedian itu juga mengklaim bahwa jumlah pasukan Rusia yang tewas sebanyak 12 ribu personel. Sementara hingga saat ini, Moskow baru sekali melaporkan jumlah tentara mereka yang tewas pada 2 Maret 2022, yakni sebanyak 500 personel.
Berdasarkan laporan, sejak invasi ke negara bekas bagian dari Uni Soviet itu, Rusia telah mengerahkan sebanyak 15 ribu personel tentara. Sebelumnya, The Wall Street Journal melaporkan bahwa Moskow telah merekrut warga Suriah untuk merebut Kiev.
“Ini rasio satu banding 10. Namun, hal itu tidak membuat saya bahagia,” ucap Presiden Volodymyr Zelenskyy, melansir Manila Buletin, Minggu, 13 Maret 2022.
Pasukan Rusia meningkatkan tekanan ke Kota Kiev pada Sabtu (12/3), memukul daerah sipil di kota-kota Ukraina lainnya, di tengah upaya baru untuk mendapatkan bantuan ke kota pelabuhan Mariupol yang hancur.
Serangan Rusia juga menghancurkan bandara di Kota Vasylkiv – pada Sabtu pagi waktu setempat. Sementara serangan Rusia lainnya membuat depot minyak terbakar, kata walikota.
Pinggiran barat laut ibu kota, termasuk Kota Irpin dan Bucha, telah mengalami hari-hari pemboman berat. Meski demikian, kendaraan lapis baja Rusia terus bergerak maju di tepi timur laut.
Sebelumnya, Penasihat Presiden Ukraina, Mykhailo Podolyak mengatakan sebagai “kota yang dikepung”. Sedangkan Walikota Vitali Klitschko mengatakan bahwa Kiev memperkuat pertahanan dan menimbun makanan serta obat-obatan.
Kota pelabuhan selatan Mariupol menghadapi apa yang disebut Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba sebagai “bencana kemanusiaan terburuk di planet ini”, dengan lebih dari 1.500 warga sipil tewas selama 12 hari invasi.