Presiden Zelensky Sindir Elon Musk Mengenai Proposal Perdamaian Ukraina-Rusia

Baca Juga

MATA INDONESIA, KYIV – Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky  menyindir Elon Musk di Twitter. Ia mempertanyakan visi Musk untuk mengakhiri perang di negaranya. Dia meminta pengikutnya untuk memilih di antara dua versi Elon Musk, antara ‘yang mendukung Ukraina’ atau ‘yang mendukung Rusia’.

Ia mengatakan “@elonmusk mana yang lebih kamu sukai?

Dia melampirkan jajak pendapat ke postingan twitternya. Ia mendorong pengguna Twitter untuk memilih jawaban dari dua pertanyaannya tersebut. Jawabannya tidak mengejutkan karena orang-orang berbondong-bondong memilih mendukung Ukraina.

Jajak pendapat tersebut muncul setelah adanya ‘proposal perdamaian’ Musk dimana ia menjelaskan pikirannya mengenai hal-hal yang kemungkinan dapat mengakihiri perang antara Rusia dan Ukraina. Dalam tweetnya sendiri, Musk mengatakan beberapa poin yang dapat menyebabkan perdamaian Rusia dan Ukraina. 

Poin tersebut antara lain, ulangi pemilihan daerah yang dicaplok di bawah pengawasan PBB. Rusia wajib pergi dari daerah tersebut jika itu adalah keinginan rakyat. Selanjutnya, Krimea secara resmi merupakan bagian dari Rusia seperti yang telah terjadi sejak 1783.

Musk juga mengasumsikan supaya ada pasokan air ke Krimea yang terjamin dan permintaan untuk Ukraina tetap bersikap netral. Menurut Musk ini akan sangat mungkin menjadi hasil pada akhirnya. Ia juga menekankan bahwa hasil yang mungkin dari berlangsungnya konflik ini adalah perang nuklir.

Tampaknya komentar dan pandangan Musk tentang seperti apa perdamaian itu dianggap oleh para pemimpin Ukraina bertentangan dengan visinya sendiri untuk mengakhiri perang dengan baik.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Kunker Luar Negeri Presiden Prabowo, Dorong Pemerataan Ekonomi Melalui Investasi Asing

Jakarta – Kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke sejumlah negara mendapat respon positif. Dengan misi untuk memperkuat perekonomian nasional dan...
- Advertisement -

Baca berita yang ini