Presiden Timor Leste Pernah Penasaran kepada Seorang Perempuan Indonesia

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Presiden Jose Ramos Horta yang baru saja dilantik menjadi Presiden ke-5 Timor Leste, Jumat 20 Mei 2022 ini ternyata pernah memiliki rasa penasaran terhadap seorang perempuan Indonesia.

Pertemuan mereka terjadi pada 2019 saat Ramos Horta mengunjungi Jakarta.

Salah satu agendanya adalah mengikuti sebuah pertemuan sehingga seorang perempuan mengenakan pakaian setelah hitam putih dengan rambut dikuncir menghampirinya.

“Dia menghampiri saja dan dia berkata akan mengunjungi Timor Leste. Maka, Saya menunjukkan sejumlah foto di Huawei (telepon pintar) milik Saya. Tetapi, Saya tidak ingat namanya,” ujar Horta saat itu.

Horta pun bertanya kepada netizen melalui akun instagramnya.

Pemilik akun @vino.febryanto pun memberi tahu Ramos yang saat itu sudah tidak lagi menjabat Presiden Timor Leste.

“Tuan Presiden, namanya adalah Prisia Nasution,” ujar Vino.

Perempuan kelahiran 1 Juni 1984 memiliki nama lengkap Prisia Wulansari Nasution.

Dia memiliki darah Jawa, Batak dan Malaysia.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Mengapresiasi Keberhasilan TNI Tembak Mati Anggota OPM Egianus Kogoya

Oleh : Loa Murib Keberhasilan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam menindak tegas Kelompok OrganisasiPapua Merdeka (OPM) Kodap III Ndugama pimpinan Egianus Kogoya patut mendapatkanapresiasi yang tinggi. Langkah tegas ini menjadi cerminan komitmen negara dalam menjagakeutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sekaligus melindungimasyarakat Papua dari ancaman kekerasan yang kerap dilakukan kelompok separatis. Operasipenindakan oleh TNI di Kampung Aleleng, Distrik Tangma, Kabupaten Yahukimo bukansekadar respons militer, tetapi juga bagian dari upaya mengembalikan ketenangan warga sipildi Papua Pegunungan. Aksi brutal OPM sebelumnya telah mengganggu stabilitas dan menimbulkan luka mendalam, termasuk pembunuhan terhadap para pekerja pembangunan gereja di Wamena. Tak hanya itu, kelompok ini juga terlibat dalam perusakan hutan untuk ladang ganja ilegal, sebuah aktivitasyang menunjukkan bahwa tindakan mereka tidak lagi sekadar bernuansa ideologis, namunjuga merusak ekosistem dan tatanan sosial di daerah tersebut. Dalam konteks ini, langkahTNI hadir sebagai bentuk perlindungan negara terhadap warga yang selama ini hidup dalamketakutan. Informasi dari masyarakat menjadi kunci dalam keberhasilan operasi tersebut. Saat aparatmemperoleh laporan tentang keberadaan empat anggota OPM...
- Advertisement -

Baca berita yang ini