MATA INDONESIA, JAKARTA-Potensi oleh-oleh bisa menjadi kekuatan ekonomi di suatu daerah. Hal itu disampaikan Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM) Teten Masduki di Yogyakarta.
“Saya selalu menyampaikan dalam banyak kesempatan jangan remehkan potensi ekonomi oleh-oleh. Kita ini punya kultur mudik, setiap orang mudik ke kampung halaman pasti bawa oleh-oleh,” kata Teten.
Menurutnya, jika dilihat momen lebaran pada awal bulan Mei 2022 kemarin, sentra wisata penuh dan geliat ekonomi berangsur membaik.
Secara perlahan tapi pasti pandemi akan berubah menjadi endemi, dimana dibutuhkan skema baru, kebiasaan baru dan strategi baru harus dilakukan oleh UMKM Indonesia.
“Pasca lebaran ekonomi digerakan kuliner daerah dan oleh-oleh, cuman oleh-oleh kita ini belum didandani dengan baik,” ujarnya.
Maka, pendampingan dan pengembangan harus terus dilakukan dalam upaya kebangkitan UMKM, dalam menumbuhkan jiwa entrepreneurship yang memiliki mentalitas adaptif dan inovatif terhadap segala perubahan yang terjadi.
Lebih lanjut, Teten membandingkan UMKM Indonesia dengan Jepang. Meskipun industri di Jepang telah berkembang pesat dan baik, namun mereka masih serius memperhatikan produk UMKM-nya.
“Kalau kita mendarat di Bandara Narita di Jepang, kita pasti tergiur ingin membeli oleh-oleh. Karena kemasannya cantik, dipajang dengan baik,” kata Teten.
Artinya, kata Teten, kita kurang melihat potensi oleh-oleh. Misalnya, untuk daerah Yogyakarta yang terkenal sebagai kota wisata, seharusnya bisa terus memanfaatkan oleh-oleh sebagai kekuatan ekonomi daerahnya.
“Salah satu kekuatan ekonomi Yogyakarta yaitu oleh-oleh. Kita tambah oleh-olehnya ada cerutu, yang saat ini sedang growing dikalangan anak muda bukan hanya di Indonesia, jadi saya kira bisa kita kembangkan Taru Martani ini,” kata Teten.