MATA INDONESIA, JAKARTA – Menpora Zainudin Amali mengungkapkan keresahan Presiden Jokow Widodo terkait prestasi atlet Indonesia. Menurut dia, bukan sumber daya yang salah, tapi manajemennya.
Hal itu disampaikan Menpora Amali saat menghadiri sosialisasi Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) di Solo, Minggu 28 November 2021.
“Kalau ada yang bilang DBON hanya karangan Menpora itu tidak benar. Ini sesuatu yang baru. Ini berawal dari kegelisahan Bapak Presiden Joko Widodo yang memberikan arahan kepada saya pada Hornas ke-37 tepatnya tanggal 9 September 2020,” kata Menpora Amali, di laman resmi Kemenpora.
“Penekanannya pada arahan tersebut adalah penduduk kita 267 juta lebih, kalau masih kesulitan mencari talenta yang salah bukan sumber dayanya tetapi ada yang salah pada manejemennya, maka ekosistem pembinaan prestasi olahraga nasional harus direview total. Jawaban atas perintah tersebut, setelah berdiskusi dengan para praktisi, para pakar, dan para akademisi lahirlah DBON ini,” ujarnya.
Dalam DBON, Indonesia akan konsentrasi kepada 14 cabang olahraga termasuk pencak silat dan wushu yang menjadi andalan.
“Ada 12 cabor unggulan yang mengandalkan teknik dan akurasi yang kita persiapkan, serta 2 yaitu Pencak Silat dan Wushu bila memungkinkan di tahun 2036 menjadi tuan rumah Olimpiade,” ucapnya.
“Sementara untuk sepakbola yang 70 persen masyarakat menggemari, serta bola voli, dan basket, yang kesemuanya memiliki kompetisi yang terus bergulir kita masukkan pada industri olahraga. Untuk potensi wisata seperti di Jateng ada Borobudur Marathon kita garap sebagai wisata olahraga. Jadi semua ada dalam DBON,” ungkapnya.