Presiden Jokowi Khawatir Libur Idul Fitri Ubah Indonesia Seperti India

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Idul Fitri tahun ini membuat Presiden Jokowi khawatir bukan karena tidak bisa bertemu keluarga, tetapi karena tidak ingin Indonesia mengalami situasi penularan Covid19 seperti India yang mengerikan.

“Saya betul-betul masih khawatir mengenai mudik idul fitri ini,” ujar Presiden Jokowi di hadapan para kepala daerah, Kamis 28 April 2021.

Dia pun menggambarkan kengerian di India itu dengan mengungkapkan data penambahan kasus harian yang di angka 350 ribu per hari. Begitu juga dengan angka kematian akibat Covid19 yang mencapai lebih dari 2.000 orang per hari.

Apalagi usai libur Idul Fitri 2020, kondisi penularan Covid19 Indonesia mengalami kenaikan hingga 93 persen diikuti puncaknya pada libur Tahun Baru 2021 membuat angka penularan mencapai 15.000 orang per hari.

Namun, sekarang sudah turun di angka 4.000-6000 orang per hari. Maka dia mengingatkan 10 daerah agar berhati-hati karena angka penularan Covid-nya terlihat mulai mengalami kenaikan lagi.

Presiden Jokowi minta kenaikan itu segera ditekan. Adapun 10 daerah itu adalah Sumsel, Aceh, Lampung, Jambi, Kalbar, NTT, Riau, Sumbar, Bengkulu, dan Kepri.

Dia sangat yakin jika setiap kepala daerah dibantu Forkopimda bergerak semua mengatur, mengendalikan disiplin protokol kesehatan di masyarakat peningkatan penularan Covid pasca Idul Fitri bisa ditekan lebih rendah.

Sebab, Jokowi sangat yakin kunci pengendalian penularan Covid19 adalah disiplin protokol kesehatan di tengah masyarakat.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini