MATA INDONESIA, JAKARTA – Presiden Jokowi mengingatkan ada hampir 20 juta orang yang berniat melakukan perjalanan libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022. Jika tidak dikelola dengan protokol kesehatan ketat bahkan hingga menimbulkan kerumunan bukan tidak mungkin gelombang ketiga Covid-19 lebih parah dari Juli 2021.
Presiden juga mengingatkan gelombang pertama Covid-19 yang terjadi Februari 2021 juga akibat libur Natal dan Tahun Baru yang tidak terkendali dengan baik.
“Saya minta betul-betul agar dikelola, diatur, sehingga Natal dan tahun baru ini berjalan dengan tidak ada kerumunan,” ujar Presiden Joko Widodo saat memberikan pengarahan kepada para kepala daerah se-Indonesia secara virtual di Istana Merdeka, Jakarta, Senin 25 Oktober 2021.
Menurut Presiden, angka 19,9 juta yang menurut survei akan melakukan perjalanan liburan akhir tahun bukan jumlah yang sedikit.
Kemungkinan itu, diperingatkan Jokowi, harus diantisipasi oleh semua pemerintah provinsi, kabupaten, dan pemerintah kota.
Semua pemerintah daerah harus mengingatkan warganya agar tidak melakukan perjalanan liburan akhir tahun.
Presiden Jokowi meminta seluruh unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) harus berjuang sekuat tenaga untuk menyosialisasikannya sehingga gelombang ketiga yang mungkin lebih parah dari Juli 2021 tidak terjadi.
Namun, Presiden mengharapkan semuanya dirancang, direncanakan secara detail sesuai dengan kondisi masyarakat setempat, menghargai norma-norma yang ada.
Meski begitu dia mengingatkan agar juga dilakukan dengan protokol kesehatan beserta gas dan rem yang dinamis, selalu waspada, siap siaga, dan cepat bertindak.