Presiden Jokowi Berkemah, Paspampres Siapkan Anti Malaria Hingga Antibisa Ular

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Berbagai antisipasi tidak biasa disiapkan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) saat Presiden Jokowi berkemah di Titik Nol Ibu Kota Nusantara (IKN) salah satunya adalah antibisa ular.

Hal tersebut diungkapkan Komandan Paspampres, Mayjen TNI Tri Budi Utomo dalam pernyataannya, Minggu 13 Maret 2022.

Pertama, memastikan seluruh personel pengamanan yang masuk ke IKN Nusantara harus melakukan swab test terlebih dahulu.

“Sudah menjadi protap bagi kami, siapapun yang merapat di sekitar Bapak Presiden harus melakukan protokol kesehatan dengan ketat,” ujar Tri 13 Maret 2022.

Kedua, Paspampres sudah melakukan antisipasi terhadap potensi penyebaran malaria.

Caranya melakukan fogging di sekitar tempat Presiden Jokowi berkunjung demi mencegah penyebarannya.

Ketiga, di sekitar tenda para rombongan VVIP sudah disebarkan garam dan sejenisnya untuk mengantisipasi gangguan dari binatang melata atau ular.

Untuk berjaga-jaga, sudah menyiapkan antibisa ular sebagai langkah antisipasi jika ada rombongan yang digigit binatang tersebut.

Tri menambahkan, Paspampres sudah berkoordinasi secara ketat dengan Pangdam VI Mulawarman, Mayjen TNI Teguh Pujo Rumekso.

Selain itu, dia juga bekerja sama dengan Kapolda Kalimantan Timur, Irjen Pol Imam Sugianto.

Mereka akan melakukan pengamanan di ring 2 dan ring 3. Dia berharap, pengamanan di dua titik tersebut sudah tersusun dengan baik.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini