Presiden: Aksi Massa Rusak Fasilitas Umum Rugikan Kita Semua

Baca Juga
MINEWS.ID, PURWOREJO – Presiden Jokowi menegaskan masyarakat tidak melakukan tindakan anarkis dengan merusak fasilitas umum dan fasilitas publik, karena yang akan rugi kita semua. Dia menegaskan pendekatan keamanan di wilayah timur Indonesia itu akan dievaluasi.
“Karena kita semuanya akan rugi apabila ada fasilitas-fasilitas umum, fasilitas-fasiltas publik, masyarakat yang kita bangun bersama jadi rusak atau dirusak,” katanya menanggapi aksi anarkis di Papua, Kamis 29 Agustus 2019.
Presiden menegaskan pemerintah akan terus berkomitmen untuk memajukan Papua baik di bidang fisik maupun SDM agar Papua bisa lebih maju dan lebih sejahtera.
Dia minta Papua menjadi wilayah yang damai. Pemerintah juga akan mengevaluasi pendekatan keamanan di sana.

Jokowi juga menegaskan tetap mengupayakan bertemu dengan para tokoh muda, adat dan tokoh agama dari Papua dan Papua Barat.

Dia juga mengaku telah memerintahkan aparat keamanan untuk bertindak tegas kepada para pelanggar hukum di bumi Cendrawasih tersebut.
Sementara itu, aksi rusuh di Jayapura berhasil dihentikan pada pukul 18.30 WIT. Namun, aksi massa tersebut mengakibatkan kerusakan banyak fasilitas umum seperti kantor pemerintah maupun sarana bisnis.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini