Pramuka Sebenarnya Bukan Kependekan dari ‘Praja Muda Karana’

Baca Juga

MINEWS.ID, JAKARTA – Pramuka sejatinya bukan sebuah akronim dari Praja Muda Karana. Sebab Bapak Pramuka Indonesia Sri Sultan Hamengkubuwono IX justru mengharapkan ada pemuda yang berdiri paling depan dalam melakukan peperangan apa pun.

Jadi, sebenarnya nama Pramuka, menurut mantan Wakil Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Mayjen TNI (Purn) Abdul Azis Saleh, berasal dari Bapak Pramuka Indonesia yang juga tandeman Azis dalam organisasi itu.

Sultan mengenalkan istilah itu yang berasal dari kata ‘poromuko’ berarti semacam pasukan yang berdiri paling depan dalam peperangan.

Nama itu disodorkan kepada Bung Karno karena Menteri Prijono yang sebelumnya mendapat tugas menyatukan seluruh organisasi kepanduan dicurigai akan membentuk organisasi mengarah ke paham kiri atau komunis dengan memberi nama wadah pemuda tersebut ‘Pionir Muda.’

Ketika mengetahui perubahan nama tersebut, Prijono pun protes kepada Bung Karno. Akibatnya Presiden Republik Indonesia yang pertama itu memanggil Sri Sultan.

Akhirnya, mereka sepakat menggunakan nama Pramuka. Lagi-lagi, Prijono tetap ingin membuat kumpulan organisasi kepanduan tersebut mengarah ke ‘Pionir Muda.’

Maka dari kata Pramuka itu dicarilah padanan arti yang mirip dengan Pionir Muda. Akhirnya seorang mahasiswa Universitas Indonesia bernama Soemartini mengenalkan kepanjangan kata Pramuka menjadi praja muda karana atau warga negara muda yang bekerja. Di kemudian hari Soemartini dipercaya sebagai Direktur Arsip Nasional.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Webinar Inspiratif Universitas Alma Ata: Peluang dan Tantangan Karir di Dunia UI/UX di Era Digital

Mata Indonesia, Yogyakarta - Menghadapi era digital, Universitas Alma Ata berkomitmen mendorong mahasiswanya untuk membangun karir di dunia UI/UX dengan menggelar webinar bertajuk “Membangun Karir di Dunia Desain UI/UX: Peluang dan Tantangan di Era Digital” pada Sabtu (21/12/2024).
- Advertisement -

Baca berita yang ini