Prabowo Pamer Dapat Booster Vaksin Nusantara, Petinggi IDI Bereaksi Datar

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto menyatakan sudah mendapat booster menggunakan Vaksin Nusantara yang dipromosikan mantan Menteri Kesehatan dr. Terawan Agus Putranto. Namun, petinggi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) memberi reaksi datar.

“No comment,” kata Ketua Satgas Penanganan Covid-19 IDI, dr. Zubairi Djoerban dalam keterangan tertulisnya yang dilihat Jumat 14 Januari 2022.

Prabowo bukan hanya membuat pernyataan sudah mendapat Vaksin Nusantara, tetapi juga mengunggah gambar saat Terawan sedang memberikan vaksin tersebut.

“Meningkatkan imun dan kekebalan tubuh dengan Vaksin Nusantara,” begitu pernyataan Prabowo atas gambar tersebut.

Vaksin Nusantara berbeda dengan vaksin Covid-19 yang bersifat massal, karena sangat individual sehingga sulit digunakan untuk menghentikan pandemi dalam waktu cepat.

Itu adalah vaksin berbasis sel dendritik dengan cara mengambil sampel darah dan membutuhkan waktu tujuh hari untuk mengolahnya agar darah putih setiap orang mengenali spike Virus SARS-Cov-2.

Setelah itu darah putih yang sudah diketahui mengenali virus penyebab Covid-19 tersebut disuntikkan kembali ke tubuh peserta.

Dengan disuntikkannya Vaksin Nusantara ke tubuh Prabowo Subianto terbukti pemerintah tidak melarang penggunaan vaksin itu.

Di kalangan medis penggunaan vaksin eksklusif tersebut dinilai sulit menciptakan kekebalan komunal dalam waktu singkat agar bisa memutus pandemi. Di samping itu biayanya sangat mahal.

Hanya yang harus diingat bahwa vaksin itu bukan asli buatan Indonesia, hanya menggunakan nama “Nusantara.”

Pemilik paten dan riset vaksin tersebut dikerjakan peneliti asing Aivita Biomedical, sebuah start up kecil di Irvine, kota pinggiran California.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini