PPKM Jadi Momentum Berinvestasi di Reksadana Saham

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang diputuskan pemerintah bisa menjadi momentum untuk berinvestasi, terutama di Reksadana Saham.

Pandemi Covid-19 di Indonesia yang sudah berlangsung satu tahun ini belum mengindikasikan adanya perbaikan signifikan. Namun, kondisi saat ini dinilai jauh lebih baik dibanding kondisi tahun lalu seiring adanya program vaksinasi hingga optimisme pelaku pasar terhadap pemulihan ekonomi yang jauh lebih baik.

Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) Dimas Ardhinugraha meyakini, saat ini justru jadi momentum yang menarik untuk industri reksadana saham bagi investor yang forward looking.

Ia menilai, kondisi PPKM saat ini jauh lebih baik dibanding periode PSBB pada tahun lalu. Hal ini tercermin dari aktivitas ekspor yang lebih baik, target stimulus Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang lebih besar, hingga adanya vaksinasi.

Dimas melihat pemilihan investasi selektif pada sektor usaha yang menawarkan peluang pertumbuhan dan momentum yang baik sangat krusial untuk mendorong kinerja portofolio investor.

Menurutnya, prospek ekonomi digital Indonesia yang sangat cerah mendorong tingginya minat investor akan sektor teknologi dan berpotensi meningkatkan bobot pasar saham Indonesia pada indeks global.

Selain itu, masih terdapat juga potensi peluang pada beberapa saham big caps yang telah terkoreksi cukup dalam untuk dapat kembali unggul begitu situasi pandemi membaik dalam beberapa bulan mendatang. Walaupun secara kinerja, LQ45 masih tertekan sepanjang tahun ini akibat kondisi perekonomian Indonesia yang masih kurang menentu menghadapi pandemi yang berkepanjangan.

”Namun, jika PPKM efektif menekan angka penyebaran Covid-19, ada harapan positif ke depan. Terlebih jika vaksinasi bisa diakselerasi untuk mencapai herd immunity sehingga dapat mencegah risiko gelombang kasus Covid-19 berikutnya yang dapat mempengaruhi pemulihan ekonomi,” kata Dimas, Minggu 22 Agustus 2021.

Dimas tak menampik memang masih ada risiko yang perlu dicermati investor. Mulai dari efektivitas penanganan pandemi, laju vaksinasi, perubahan komunikasi dan kebijakan The Fed, hingga peningkatan kasus COVID-19 di sejumlah negara. Walau begitu, ia justru menilai saat ini adalah entry point yang menarik di reksadana saham bagi investor yang forward looking, melihat potensi pemulihan ekonomi Indonesia.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan IKN Era Presiden Prabowo Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi

Oleh: Adnan Ramdani )* Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang tengah berlangsung di Kalimantan Timur bukan hanya sebuah proyek infrastruktur besar,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini