Potensi Produk Beras RI Surplus 14,6 Juta Ton Periode Januari-April

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Badan Pusat Statistik (BPS), memprediksi terdapat peningkatan luas panen padi periode Januari-April 2022. Peningkatan tersebut, secara langsung akan menaikkan produksi gabah kering giling (GKG) sekaligus produksi beras nasional.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Setianto, menyampaikan BPS mencatat potensi produksi padi pada Subround Januari-April 2022 diperkirakan mencapai 25,4 juta ton GKG setara 14,63 juta ton beras atau mengalami kenaikan sebesar 1,82 juta ton GKG (7,70 persen) dibandingkan dengan produksi padi pada Januari–April 2021 yang sebesar 23,58 juta ton padi setara 13,58 juta ton beras.

Direktur Serealia Ditjen Tanaman Pangan Kementan, Moh Ismail Wahab menengarai kondisi dampak perubahan iklim dapat menyebabkan penurunan produksi di beberapa provinsi sentra, selain itu perhitungan produksi dan luas panen juga bergeser jika akhir tahun 2022 masih belum ada hujan.

“Kemarin kan memang ada peringatan BMKG terkait antisipasi dampak iklim, nah ini salah satu dampaknya, jika musim hujan bergeser maka otomatis musim tanam petani juga akan mundur, sehingga perhitungan produksi juga bergeser ke tahun 2022,” katanya.

Seperti halnya Lampung dan Jatim pada tahun 2021 ini mengalami kenaikan luas areal yang terkena kekeringan.

Di Lampung kejadian kekeringan dilaporkan di bulan Juni-Oktober dengan kejadian tertinggi bulan Agustus di Lampung Tengah dan Lampung Timur. Kemudian di Jatim dilaporkan kejadian kekeringan tertinggi bulan Mei dan Juni di Kabupaten Lamongan, Bojonegoro, Gresik dan Sampang.

Selain dampak perubahan iklim, konversi lahan juga menjadi faktor berkurangnya luas panen. Jumlah penduduk yang meningkat dan kebutuhan alih fungsi lahan menjadi konsekuensi semakin terbatasnya lahan pertanian.

Terutama di Sumsel memang ada banyak terjadi alih fungsi lahan. Namun demikian Kementerian Pertanian telah melakukan beberapa langkah strategis untuk meningkatkan produksi, yakni dengan perluasan areal tanam baru pada lahan yang belum termanfaatkan seperti di lahan perhutanan, perkebunan.

Memanfaatkan lahan untuk bisa menjadi lahan produktif. Kemudian juga tahun 2022 ini menggenjot program peningkatan indeks pertanaman. Dari yang awalnya setahun tanam satu sampai dua kali ditingkatkan menjadi tiga sampai empat kali tanam setahun.

“Pemerintah tetap akan berupaya memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri, di saat Pandemi melanda tentunya ada beberapa hambatan namun kami tetap berupaya semaksimal mungkin. Dan yang pasti kondisi beras kita masih surplus,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Menyongsong Indonesia Emas 2045, IMANC Gelar Kongres Nasional di Bangkalan

Mata Indonesia, Bangkalan - Ikatan Mahasiswa dan Sarjana Pondok Pesantren Nurul Cholil (IMANC) akan menyelenggarakan Kongres Nasional ke-3 pada tanggal 18-19 Januari 2025 di Ma'had Aly Nurul Cholil, Bangkalan. Kongres ini merupakan agenda penting bagi IMANC dalam memperkuat peran dan pengabdian mahasiswa dan sarjana lulusan Pondok Pesantren Nurul Cholil di tengah masyarakat khususnya terhadap pondok pesantren.
- Advertisement -

Baca berita yang ini