MATA INDONESIA, JAYAPURA – Hikmah diadakannya PON XX di Papua ternyata berimbas kepada pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Kementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM) yakin PON XX Papua 202 akan menggerakkan ekonomi UMKM di tanah Papua.
Menurut Menkop UKM Teten Masduki, meski pandemi Covid-19, efek perhelatan olahraga terbesar Tanah Air itu memberikan dampak yang sangat baik. Tak hanya rakyat Papua tapi juga nasional. Peran UMKM menjadi motor penggerak ekonomi nontambang di Papua.
“KemenkopUKM telah memberikan berbagai dukungan. Di antaranya, melalui program Smesco Hub Timur, mengkonsolidasi inisiatif terkait logistik serta Center of Excellence Smesco bagi kawasan timur Indonesia. Sedangkan LPDB-KUMKM memberikan dana bergulir (permodalan) untuk koperasi. Ada juga pelatihan serta pendampingan yang telah menjangkau 1.740 pelaku UMKM di Papua dan Papua Barat,” kata MenkopUKM Teten Masduki.
Menteri Teten mengatakan, program untuk Papua berupa transformasi informal ke formal. Targetnya 200 usaha mikro dan penjualan produk UKM unggulan Provinsi Papua dan Papua Barat di Paviliun Provinsi SMESCO. Dan Smesco Noken Movement mengampanyekan dan mendorong produk Provinsi Papua dan Papua Barat bisa terjual di department store.
Dalam kaitan itu, KemenkopUKM akan mendorong digitalisasi pedagang pasar di Papua dan Papua Barat bekerja sama dengan berbagai pihak. Misalnya, KemenKopUKM bisa membantu mengkurasi produk-produk UMKM yang akan dipasarkan di platform digital dan juga display bandara-bandara.
Pemerintah optimistis Papua bakal maju. Pasalnya, mereka memiliki potensi anak-anak muda kreatif berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif yang mengkombinasikan narasi kearifan budaya dan tradisi dengan teknologi. Sudah ada beberapa jejaring komunitas kreatif seperti Numbay Kreatif (JKON) di Jayapura yang baru saja menyelenggarakan Konferensi Orang Kreatif (KO-OKE).