Polisi Buru 53 Napi, Pasca Kerusuhan di Lapas Langkat

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA-53 orang narapidana masih diburu oleh Polres Langkat, pasca kericuhan di Lapas Narkotika Kelas III Hinai, Lankat, Provinsi Sumatra Utara (Sumut) Kamis 16 Mei 2019.

“Situasi di sana sekarang sudah kondusif sudah diamankan marinir. Tapi sudah banyak yang tertangkap, ada juga yang menyerahkan diri. Jadi sisa 53 orang lagi yang masih dicari,” kata Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kemenkumham Sumut, Jahari Sitepu.

Dia tidak menampik kericuhan disebabkan oleh razia narkoba di dalam lapas. Napi yang tidak terima, kata dia, langsung mengamuk dan merusak sejumlah fasilitas di dalam lapas.

Terpisah, Kapolres Langkat AKBP Dody Hermawan mengatakan sudah melakukan penyisiran atau sweeping di berbagai lokasi yang kemungkinan jadi tujuan para narapidana yang kabur itu.

“Polres dan jajaran tengah melakukan sweeping di pinggir jalan untuk menangkap kembali para narapidana yang kabur. Ada beberapa yang sudah ditangkap kembali,” ujarnya.

Terpisah, Polrestabes Medan juga menggelar razia untuk memburu para napi yang kabur. Petugas berhasil menangkap kembali dua orang napi yang mencoba melarikan diri menggunakan angkutan umum.

“Awalnya mereka berdua belum mau mengaku, namun setelah kita interogasi baru mereka mengakui sebagai napi yang kabur,” Kepala Satuan Sabhara Polrestabes Medan AKBP Sony Siregar di lokasi razia.

Aparat kepolisian, lanjutnya, akan terus melakukan pemeriksaan yang menjadi jalur utama menuju Kota Medan. Sementara itu dalam razia ini pihaknya menurunkan sebanyak dua pleton.

Seperti diberitakan, kerusuhan terjadi di Lapas Narkotika Kelas III Hinai, Langkat, Sumut. Ratusan narapidana dilaporkan melarikan diri.

Napi serta tahanan mengamuk dan merusak kendaraan di lapas karena emosi melihat rekan mereka disiksa sipir. Sejumlah mobil dan sepeda motor terbakar. Kaca-kaca di lapas juga berpecahan. Begitu juga dengan rumah-rumah pegawai lapas yang ada di depan. Meski banyak yang tak melarikan diri, ratusan napi diperkirakan memilih kabur.

Berita Terbaru

Di Era Pemerintahan Presiden Prabowo, Korban Judol Diberikan Perawatan Intensif di RSCM

Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat mengumumankan adanya inisiatif baru dalam upaya menangani dampak sosial dan psikologis...
- Advertisement -

Baca berita yang ini