PM Inggris Kembali Berurusan dengan Virus Corona Lagi?

Baca Juga

MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson mengisolasikan diri usai melakukan kontak dengan seseorang yang positif virus corona. Kendati sempat berdekatan dengan sosok tersebut, Boris dinyatakan dalam keadaan sehat.

Juru Bicara Perdana Menteri, mengatakan Johnson yang sempat dirawat intensif di rumah sakit London awal tahun ini, akibat terinfeksi virus corona dalam kondisi sehat dan tidak memiliki gejala apa pun.

“Dia akan terus bekerja dari Downing Street, termasuk memimpin tanggapan pemerintah terhadap pandemi virus corona,” demikian dikatakan juru bicara perdana menteri, melansir Reuters, Senin, 16 November 2020.

Hal ini berawal saat Johnson bertemu dengan anggota parlemen di Downing Street pada Kamis (12/11), termasuk Lee Anderson, seorang anggota Partai Konservatif yang kemudian memiliki gejala COVID-19 dan dinyatakan positif.

Meski harus menjalani isolasi mandiri, Johnson berharap dapat segera mengambil sejumlah keputusan, terlebih usai drama yang timbul di Downing Street pekan lalu. Sebagaimana diketahui, penasihat terkuatnya dan sesama tokoh senior referendum Brexit, Dominic Cummings memutuskan untuk tak lagi bekerja dengan Johnson mulai bulan depan.

Surat kabar akhir pekan di London penuh dengan kabar perselisihan sengit antara faksi-faksi yang bersaing di Downing Street yang melukiskan gambaran pemerintahan Johnson yang tengah kacau.

Dalam upaya untuk menunjukkan bahwa Johson tidak membiarkan pergolakan mengalihkan perhatiannya, kantornya mengatakan sang perdana menteri akan membuat serangkaian “pengumuman kritis” selama dua pekan ke depan tentang masalah dari kebijakan hijau hingga kembali ke peraturan regional virus corona mulai 2 Desember.

Johson sendiri mendapat tekanan dari dalam tubuh partainya untuk tidak memperpanjang new lockwdown akibat pandemi virus corona. Pasalnya, lockdown yang diperkirakan akan berlangsung selama empat pekan akan merusak ekonomi Inggris.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Sekolah Rakyat Didukung Tenaga Pendidik Profesional

Oleh: Nana Sukmawati )* Pemerintah terus memperkuat upaya dalam meningkatkan akses pendidikanberkualitas bagi masyarakat kurang mampu melalui program Sekolah RakyatProgram ini merupakan langkah strategis pemerintah dalam mempercepatpengurangan kemiskinan di sejumlah wilayah yang selama ini menghadapitantangan pembangunan. Dalam rangka menyukseskan program tersebut, dukungan dari instansi lintas sektor menjadi sangat krusial, salah satunya dariBadan Kepegawaian Negara (BKN). Wakil Kepala BKN, Haryomo Dwi Putranto, menyatakan komitmen penuh untukmendukung program Sekolah Rakyat, khususnya dalam hal penyediaan guru dan tenaga pendidikan yang profesional. Langkah ini sejalan dengan amanat Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2025 yang menekankan pentingnya optimalisasipengentasan kemiskinan melalui sektor pendidikan. Dalam konteks ini, BKN memilikiperan strategis dalam menjamin ketersediaan dan kualitas tenaga pengajar untukprogram Sekolah Rakyat. Sebagai bagian dari dukungan konkret, BKN merancang berbagai skema perekrutandan distribusi tenaga pendidik yang efektif. Skema tersebut mencakup pemanfaatanASN dari kalangan PPPK paruh waktu, redistribusi guru PNS dari daerah yang mengalami kelebihan tenaga pengajar, hingga pembukaan formasi khusus yang menunjukkan keberpihakan pemerintah bagi calon guru pengabdi di daerahtertinggal, terdepan, dan terluar. Dengan demikian, pemenuhan kebutuhan guru tidak hanya bersifat administratif, tetapi juga berbasis strategi yang mempertimbangkan kondisi geografis dan sosial. Selain aspek rekrutmen, BKN juga mengusulkan inovasi dalam penugasan lintaswilayah sebagai bagian dari strategi nasional untuk pemerataan tenaga pendidik. Lulusan Pendidikan Profesi Guru juga menjadi fokus utama sebagai sumber tenagapendidik berkualitas. Mereka dinilai siap diterjunkan ke berbagai daerah karena telahdibekali kompetensi pedagogis dan semangat pengabdian tinggi. Seluruh pendekatan tersebut tetap mengedepankan prinsip meritokrasi, di...
- Advertisement -

Baca berita yang ini