PKL Malioboro Meninggal karena Corona, Ini Langkah Pemkot Yogya Agar Tak Terjadi Lagi

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta melakukan sejumlah langkah untuk mengatasi kasus covid-19 agar tidak meluas di Maliboro dan mempengaruhi pergerakan wisata disana.

Hal ini dilakukan usai seorang pedagang kaki lima atau PKL di kawasan wisata utama Yogyakarta tersebut meninggal dunia pada Jumat, 4 September 2020 karena positif Covid-19. Berikut langkah yang dilakukan Pemkot:

  1. Menutup terbatas ruas PKL Malioboro

Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan setelah munculnya kasus Covid-19 yang membuat seorang PKL meninggal, sejak Sabtu 5 September 2020, pihaknya telah menutup dua ruas PKL di zona 3 atau yang ditempati pedagang itu.

Di ruas yang ditutup itu ada sedikitnya delapan PKL yang diliburkan sementara untuk tracing.

“Jadi belum ada rencana untuk menutup ruas (PKL) Malioboro seluruhnya, karena masih menunggu hasil tracing. Semua kebijakan diambil setelah hasil tracing dan data-data lainnya didapatkan,” ujarnya.

  1. Menginstruksikan Paguyuban PKL Malioboro menyeleksi pedagang yang rentan terpapar

Heroe Poerwadi menyatakan atas kejadian munculnya kasus Covid-19 di Malioboro itu, pihaknya telah mengumpulkan dan berkoordinasi dengan para ketua paguyuban PKL Malioboro.

“Melalui ketua-ketua paguyuban PKL Malioboro yang membawahi lebih dari 2.000 pedagang, kami telah meminta agar para PKL yang usianya lanjut, punya penyakit bawaan dan tidak sehat tidak berjualan dulu,” kata Heroe.

Heroe mengatakan sebelum munculnya kasus Covid-19 di Malioboro ini, Pemkot Yogyakarta sebenarnya sudah mewanti-wanti seluruh komunitas PKL, agar protokol Covid-19 ditegakkan lebih serius.

  1. Tracing seluruh kontak erat PKL yang terpapar

Wakil Wali Kota Yogya Heroe Poerwadi memastikan tracing ketat kepada PKL Malioboro yang meninggal dunia karena Covid-19, tidak hanya berhenti pada keluarga intinya. Namun juga pedagang sekitarnya.

“Keluarga inti yang menjadi kontak erat PKL terpapar Covid itu ada tujuh orang, namun saat ini kami juga melakukan tracing kepada pedagang yang bersebelahannya sebanyak 12 orang,” ujar Heroe.

Para PKL yang ditelusuri kondisi kesehatannya itu, kini juga diliburkan dan melakukan isolasi mandiri.

  1. Memperketat protokol Covid-19 di Malioboro khususnya lewat pembatasan zona

Pemkot Yogyakarta mengatakan akan lebih menggencarkan pengetatan dan pembatasan jumlah kunjungan pada zona-zona yang membagi kawasan Malioboro dari ujung utara sampai selatan.

Terlebih kunjungan wisatawan kian meningkat, walaupun status tanggap darurat Covid-19 diperpanjang hingga akhir September 2020, “Pembatasan jumlah kunjungan pada setiap zona di Malioboro maksimal hanya 500 pengunjung, kami akan evaluasi lagi,” ujarnya.

Heroe tak menampik bila pembatasan zona itu bisa berubah atau dikurangi lebih sedikit bila kondisi di lapangan dinilai rentan, “Kami akan tunggu dulu hasil tracing pada PKL yang terpapar untuk menentukan jumlah kunjungan per zona itu perlu dikurangi atau tidak,” ujarnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Jogja Student’s Solidarity for Palestine: Stop the Genocide!

Mata Indonesia, Yogyakarta - Jogja Student's for Justice in Palestine merupakan komunitas yang lahir dari berbagai perguruan tinggi di Jogja atas dasar kepedulian terhadap perjuangan bangsa Palestina, 12/5/2023.
- Advertisement -

Baca berita yang ini