Petani dan Nelayan Indramayu Tuntut Pemerintah Kabupaten Segera Bentuk Satgas Reformasi Agraria

Baca Juga

MATA INDONESIA, INDRAMAYU – Petani dan nelayan di Indramayu menuntut pemerintah kabupaten itu segera membentuk Satuan Tugas Reformasi Agraria karena hingga kini tak kunjung dikerjakan.

Tri Utomo dari Serikat Petani Indonesia mendesak pemerintah kabupaten melibatkan petani dan nelayan pada Gugus Tugas Reforma Agraria tersebut.

“Karena kami sendiri yang ada di lapangan dan kami mengetahui Presiden sudah meneken peraturan soal reforma agraria, jadi tidak ada alasan lagi pemerintah daerah mengabaikannya,” ujar Tri yang dikutip Mata Indonesia News, Kamis 9 Juni 2022.

Sementara Andi sebagai sekertaris Serikat Tani Indonesia mengatakan reforma agraria harus dijalankan agar bisa menjawab ketahanan pangan.

Setidaknya ketahanan pangan di wilayah Indramayu.

Sementara Asisten 2 Bupati Indramayu, Maman Kostaman, berjanji mengakomodasi permintaan petani tersebut.

Sebelumnya, Serikat Petani Indonesia bersama Serikat Tani Indramayu dan Komite Nasional Nelayan Nusantara menyampaikan aspirasi tersebut ke DPRD maupun Pemerintah Kabupaten Indramayu.

Reporter: Rizal Kris

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Respon Cepat Pemerintah Kunci Keberhasilan Hadapi Karhutla

Oleh: Ricky Rinaldi Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) merupakan salah satu bencana ekologis yang kerapmenjadi ancaman serius di Indonesia, terutama saat musim kemarau tiba. Namun, tahun 2025 ini, Indonesia menunjukkan kemajuan signifikan dalam mengendalikan karhutla berkat respon cepatdari pemerintah, khususnya pemerintah daerah. Keberhasilan ini bukan hanya hasil kebetulan, melainkan buah dari sinergi lintas sektor, kesiapsiagaan, serta kerja kolaboratif antara berbagaielemen seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, Polri, Manggala Agni, damkar, dan masyarakat. Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto, menyampaikan bahwa langkah cepat dan sigapmenjadi kunci utama dalam mengendalikan karhutla sebelum api meluas dan sulit dikendalikan. Ia menekankan pentingnya pemadaman sejak api masih kecil agar tidak berkembang menjadikebakaran besar. Ia juga mengingatkan semua pihak agar tetap waspada menghadapi musimkemarau dan tidak lengah dalam menjaga kesiapsiagaan. Sikap proaktif ini terbukti efektif, seperti yang terjadi di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Karhutla yang melanda kawasan perbukitan Harau berhasil dikendalikan meskipunmenghadapi medan geografis yang sulit, yakni bukit terjal berbatu. Hanya sekitar dua hektarelahan yang terbakar berkat kerja cepat tim gabungan. Hal serupa terjadi di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, di mana karhutla seluas 10 hektare berhasil ditangani tanpa meluas lebih jauh. Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran aktif pemerintah daerah dan tim tanggap darurat di lapangan. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini