Pesimisme Pemerintah Ekspor Cadangan Beras Bulog 2,2 Juta Ton

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Setelah peluang ekspor ke beberapa negara sempa batal dan tak adanya posi terbuka lainnya, kini pemerintah tengah dilanda kegalauan bagaimana cara menyalurkan cadangan beras pemerintah di gudang Bolog yang berjumlah 2,2 juta ton.

Bahkan, Kementerian Perdagangan (Kemendag) memperkirakan, ekspor cadangan beras pemerintah (CBH) itu akan sulit terealisasi dalam waktu dekat, meningat kurangnya pasar internasional yang berminat, terutama masalah harga yang tidak kompetitif.

“Beras kita nggak akan laku kalau harga nggak kompetitif, kata Sekretaris Jenderal Kemendag Karyanto di Jakarta, Jumat 5 Juli 2019.

Berdasarkan catatan dari hasil negosiasi Bulog dengan sejumlah negara yang melakukan penjajakan impor beras asal Indonesia, harga beras Indonesia berada di level Rp 8.000 per kilogram. Sedangkan di beberapa negara tetangga produsen beras seperti Thailand dan Vietnam, harga beras yang ditawarkan pasar ekspor dari mereka sekitar Rp 6.200 per kg.

Data BPS sepanjang Juni 2019 mencatat harga beras di penggilingan mengalami kenaikan, baik kualitas premium, medium hingga rendah. Rata-rata harga beras kualitas premium di tingkat penggilingan sebesar RP 9.516 per kg atau naik sebesar 0,56 persen jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya. 

Masih dari catatan BPS, rata-rata harga beras kualitas medium di penggilingan sebesar Rp 9.166 per kg atau naik sebesar 0,26 persen. Sedangkan rerata hara beras kualitas rendah di penggilingan sebesar Rp 9.012 per kg, angka tersebut mengalami kenaikan sebesar 0,65 persen. 

Namun, Karyanto berkata pemerintah akan terus mencari jalan lain peluang ekspor baru. Ia menjelaskan, hal itu ditujukan untuk membuka akses pasar global, tentu saja dengan produk Indonesia yang memiliki daya saing unggul. 

Ia juga menegaskan bahwa kebutuhan pangan di dalam negeri harus dijadikan hal yang utama. Menurut dia, ekspor CBH secara skala neraca perdagangan memang sangat menguntungkan, namun pihaknya juga perlu memastikan suplai beras di pasar domestik terkendali dan dapat mencegah gejolak harga.

Berita Terbaru

Pilkada Serentak Diharapkan Jadi Pendorong Inovasi dalam Pemerintahan

Jakarta - Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada 27 November 2024, diharapkan dapat mendorong inovasi serta memperkuat sinkronisasi...
- Advertisement -

Baca berita yang ini