Pesan Presiden Jokowi: Sambut Tahun Baru Hijriah dengan Penuh Harapan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Presiden Joko Widodo mengajak seluruh umat Islam di Tanah Air menyambut Tahun Baru 1443 Hijriah dengan penuh harapan dan keyakinan. Doa harus terus dipanjatkan kepada Allah SWT agar Indonesia dan dunia bisa segera terbebas dari pandemi covid-19.

“Semoga Allah Subhanahu wa ta’ala senantiasa memberkahi dan melindungi bangsa Indonesia, segera membebaskan kita dari wabah dan mara bahaya. Amin,” ujar Jokowi saat menghadiri acara Malam 1 Muharam 1443 Hijriah via daring, Senin, 9 Agustus 2021.

Jokowi mengajak kaum muslim untuk meneguhkan ukhuwah islamiah, ukhuwah wathaniyah, dan ukhuwah basyariyah. Umat Islam juga harus menjunjung tinggi budaya moderasi beragama, toleransi, inklusifitas, dan ta’awun.

“Sebarkan nilai-nilai Islam rahmatan lil alamin. Teladani akhlak Nabi Muhammad dengan mengajarkan kebersamaan dan toleransi dan menghindari syiar kebencian,” tutur Kepala Negara.

Tahun Baru Hijriah kali ini, jatuh pada bulan yang sama dengan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Pada 17 Agustus 1945, 76 tahun lalu, bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan sebagai wujud hijrah melepaskan diri dari kolonialisme, menjadi bangsa merdeka dan berdaulat.

“Momentum ini harus kita manfaatkan untuk melipatgandakan ikhtiar lahiriah dan batiniah dalam melawaan pandemi,” ucap Jokowi.

Jokowi menyampaikan apresiasi sebesar-besarnya kepada para ulama, kiai, habaib, serta pemimpin umat agama lain yang selalu membantu pemerintah memerangi covid-19. Mereka dianggap ikut berjasa melawan pandemi.

“Kita semua tidak henti-hentinya memanjatkan doa dan melakukan ikhtiar batin untuk keselamatan bangsa dan negara.”

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini