Permudah Ekspor, Balai Ikan Ambon akan Buka Layanan 24 Jam Nonstop

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Mempermudah layanan ekspor produk perikanan ke negara tujuan, Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Ambon akan buka pelayanan 24 jam nonstop. Selain itu mereka akan melakukan pendampingan hingga mendapatkan sertifikat ekspor.

Kepala BKIPM Ambon, Muhammad Hatta Arisandi, mengatakan BKIPM Ambon berkomitmen dan mendukung peningkatan ekspor Maluku dengan memberikan pelayanan yang cepat, dapat dilayani kapan saja.

Hatta menjamin seluruh petugas BKIPM Ambon memiliki integritas yang tinggi dalam memberikan pelayanan, hal ini sejalan dengan Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas Korupsi / Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBK/WBBM) di BKIPM Ambon yang berkomitmen dalam memberikan pelayanan prima dan berintegritas kepada para pelaku usaha sehingga lalu-lintas komoditas perikanan tujuan ekspor di Provinsi Maluku dapat terus meningkat.

“Waktunya kapan saja dengan pelayanan 24 jam untuk memfasilitasi pelaku usaha yang ingin melakukan kegiatan ekspor,” kata Hatta di kantor BKIPM Ambon.

Pengelola UD Putri,  Desi mengungkapkan, ekspor produk kelautan dan perikanan kini sangat mudah dan transparan.

Dia menuturkan pengalamannya usai ekspor perdana 1.200 ekor (20 koli) kepiting bakau ke Tiongkok

“Tadinya kita berpikir ekspor tidak mudah, tapi setelah ada bantuan dari BKIPM Ambon, kita bisa ekspor perdana,” ujarnya.

Mengantongi sertifikat Cara Karantina Ikan yang Baik (CKIB) sejak 2019. Desi menyebut jasa Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Balai Ikan yang melakukan pendampingan. Hingga akhirnya, dia mengantongi sertifikasi Health Certificate dan Nota Persetujuan Ekspor. Sekaligus menjadi pintu untuk mengirimkan produknya senilai Rp 68,7 juta ke negeri Tirai Bambu.

Kini, dia berharap bisa rutin ekspor ke Tiongkok setiap minggunya.

“Menjadi mudah dengan pelayanan 24 jam/7 hari kerja setiap saat melayani,” sambungnya, bersyukur.

Atas keberhasilan ekspor perdananya, Hatta mengapresiasi prestasi UD Putri Desi tersebut. Terlebih ekspor kepiting bakau ke Shanghai, Tiongkok baru pertama kali. Karena selama ini kepiting bakau yang berasal dari Maluku hanya ekspor ke Singapura dan Malaysia.

“Kepiting bakau Maluku bisa menembus pasar Tiongkok di tengah kondisi pandemi COVID-19,” kata Hatta. Karenanya, dia berharap kegiatan ekspor ke Tiongkok ini bisa menjadi stimulus bagi pelaku usaha yang lain.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Di Era Pemerintahan Presiden Prabowo, Korban Judol Diberikan Perawatan Intensif di RSCM

Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat mengumumankan adanya inisiatif baru dalam upaya menangani dampak sosial dan psikologis...
- Advertisement -

Baca berita yang ini