Perlukah Razia Masker? Begini Pendapat Pakar

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Razia masker yang dilakukan aparat sebagai bentuk pendisiplinan protokol kesehatan untuk mencegah Covid-19 sempat menimbulkan kontroversi di masyarakat.

Sebenarnya, perlukah masalah pemakaian masker ini dirazia?

Menurut psikolog Irna Minauli, penegakan protokol kesehatan dalam bentuk razia masker diperlukan, mengingat rendahnya kesadaran masyarakat akan pencegahan Covid-19.

“Kesulitan lain dalam menerapkan protokol kesehatan ini adalah budaya kolektivistik pada masyarakat Indonesia sehingga banyak orang yang senang berkumpul bersama sahabat dan sanak keluarganya,” kata wanita yang juga Direktur Minauli Consulting Medan tersebut, seperti dikutip dari Antara, Kamis 15 Oktober 2020.

Ia menjelaskan, masyarakat Indonesia lebih suka berbicara tatap muka, ketimbang harus berjumpa via virtual seperti melalui aplikasi Zoom.

Minauli mengatakan, mereka yang cenderung ekstrovert juga umumnya tidak tahan jika harus berlama-lama di rumah, dan tidak berkumpul dengan temannya.

Kemudian, kelompok yang senang memamerkan keberadaannya di media sosial (medsos) akan merasa ‘mati gaya’ jika tidak mengunggah postingan wisata atau makan-makan di restoran.

“Mereka beranggapan bahwa ini adalah cara mereka mengatasi stres akibat pandemi virus corona ini,” ujarnya.

Ia menjelaskan, pada saat orang berkumpul tentunya sulit dijamin bahwa mereka akan tetap menjaga protokol kesehatan.

“Kebersamaan dan euphoria sering melonggarkan kewaspadaan seseorang,” kata Irna.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Survei Elektabilitas Bakal Calon Walkot Jogja yang Bertarung di Pilkada 2024, Sosok Ini Mendominasi

Mata Indonesia, Yogyakarta - Menjelang Pilkada 2024 di DIY, sejumlah lembaga survei sudah bergeliat menunjukkan elektabilitas para bakal calon Wali Kota dan juga Bupati. Termasuk lembaga riset Muda Bicara ID yang ikut menunjukkan hasil surveinya. Lembaga yang diinisiasi oleh kelompok muda ini mengungkap preferensi masyarakat Kota Jogja dalam pemilihan Wali Kota Jogja 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini