MATA INDONESIA, JAKARTA – Nilai tukar rupiah atas dolar AS diramalkan akan melanjutkan penguatan pada Rabu, 12 Februari 2020. Kemarin, rupiah ditutup pada posisi Rp 13.665 atau menguat 0,22 persen.
Direktur TRFX Garuda Berjangka pun meramalkan laju rupiah akan berkisar dari Rp 13.615 hingga Rp 13.740 per dolar AS.
Ia mengatakan, penguatan mata uang garuda akan dibayangi oleh sejumlah sentimen di antaranya sebagai berikut.
Pertama, soal penilaian stabil yang diberikan Moody’s Investor Service atas peringkat surat utang Indonesia.
Sebelumnya, Moody’s memberi surat utang RI pada peringkat Baa2 kepada Indonesia. Ibrahim mengatakan, Baa2 merupakan status surat berharga yang diterbitkan oleh pemerintah Indonesia masuk dalam kategori moderate credit risk (risiko kredit menengah).
“Itu menggambarkan posisi rating yang akan stabil dalam beberapa waktu ke depan serta menunjukkan risiko yang berimbang,” katanya kemarin sore.
Kedua, soal wabah corona. Penyebaran virus ini dinilai masih berpotensi menjadi sentimen besar dari pergerakan rupiah.
“Masih ada kekhawatiran di pasar atas wabah Virus Corona ketika jumlah korban kematian terus meningkat hingga lebih dari 1.000 jiwa di Cina,” ujarnya.
Asal tahu saja, terdapat 108 kematian akibat Virus Corona, sementara sejumlah 2.478 kasus baru telah dikonfirmasi pada hari ini. Angka tersebut turun dari 3.062 kasus Senin kemarin.