Peringatan 2 Dekade Tragedi 9/11, Biden Gaungkan Persatuan

Baca Juga

MATA INDONESIA, NEW YORK – Amerika Serikat (AS) akan memperingati 20 tahun tragedi serangan teroris 11 September 2011. Momen kepedihan masih dirasakan para korban selamat maupun anggota keluarga korban dan penduduk AS secara keseluruhan.

Sayangnya, peringatan ini ditambah kado pahit nan mengkhawatirkan dari Afghanistan. Sebagaimana diketahui, Paman Sam dan tentara sekutu lain memutuskan untuk menarik pasukan dari Afghanistan dan Taliban yang dengan mudahnya merebut kekuasaan.

Terlepas dari kenyataan tersebut, Presiden AS, Joe Biden mengatakan bahwa pelajaran utama dari tragedi 9/11 adalah persatuan yang membuat warga AS kuat dan sulit untuk ditaklukkan.

“Persatuan adalah apa uang membuat kita menjadi kita, Amerika Serikat dalam kondisi terbaiknya. Bagi saya itulah pelajaran utama dari 11 September. Persatuan adalah kekuatan kita,” kata Joe Biden, melansir Fox News, Sabtu, 11 September 2021.

Dalam prosesi peringatan tragedy 9/11, Presiden Biden akan berhenti di New York City, di lokasi menara kembar World Trade Center diluluhlantakkan oleh pesawat yang dibajak oleh kelompok teroris, Al Qaeda.

Kemudian, Presiden Biden akan singgah di sebuah lapangan dekat Shanksville, Pennsylvania, tempat di mana sebuah pesawat jatuh dari langit setelah penumpang heroik melawan teroris untuk mencegahnya mencapai tujuannya di Washington. Dan terakhir adalah Pentagon.

Biden akan menjadi presiden keempat yang akan melakukan peringatan tragedi kelam itu, yang telah membentuk banyak keputusan kebijakan dalam dan luar negeri paling penting yang dibuat oleh kepala eksekutif selama dua dekade terakhir.

Serangan teror itu menentukan kepresidenan George W. Bush, yang sedang membacakan buku untuk anak-anak sekolah Florida ketika pesawat menabrak World Trade Center.

Tahun berikutnya, Bush memilih Pulau Ellis sebagai lokasi untuk menyampaikan pidato padda peringatan pertama tragedi 9/11. “Apa yang telah dimulai musuh kita, akan kita selesaikan,” kata Bush kala itu.

“Di reruntuhan dua menara, di bawah bendera yang dikibarkan di Pentagon, di pemakaman orang-orang yang hilang, kami telah membuat janji suci untuk diri kami sendiri dan dunia: Kami tidak akan mengalah sampai keadilan ditegakkan dan bangsa kami aman,” tegasnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Komitmen Pemerintah Wujudkan Kemandirian Ekonomi Papua Melalui Lumbung Pangan Nasional

*) Oleh : Ratna Juwita Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto telah menunjukkankomitmen kuat untuk melakukan pembangunan Lumbung Pangan Nasional di Kabupaten Merauke, Papua. Melalui program ini, diharapkan Papua tidak hanyamenjadi daerah yang mandiri dalam hal pangan, tetapi juga menjadi motor perekonomian yang memberikan dampak positif bagi seluruh masyarakat.  Sejak diluncurkan, program Lumbung Pangan Nasional yang berbasis di KabupatenMerauke ini mendapat perhatian khusus dari berbagai pihak. Salah satunya adalahtokoh masyarakat adat Papua, Bonefasius Muenda, yang mengungkapkan bahwaPresiden Prabowo Subianto memiliki perhatian besar terhadap pembangunan di Papua. Menurut Muenda, upaya pemerintah untuk menjadikan Merauke sebagai Lumbung Pangan Nasional mencerminkan niat tulus Presiden Prabowo untuk menyejahterakanmasyarakat Papua. Hal ini tidak hanya terlihat dari kebijakan yang digulirkan, tetapijuga dari langkah konkret yang telah diambil untuk membangun infrastrukturpendukung, membuka lapangan pekerjaan, serta mendorong keterlibatan masyarakatdalam proses pembangunan. Menurutnya, program ini akan memberikan dampak langsung terhadap ekonomimasyarakat setempat, yang selama ini lebih banyak bergantung pada sektortradisional dan terbatas pada kegiatan pertanian subsisten. Melalui Lumbung Pangan Nasional, Merauke akan menjadi daerah yang tidak hanyamengelola hasil pertanian untuk kebutuhan lokal, tetapi juga untuk mendukungketahanan pangan nasional. Dengan lahan yang subur dan potensi besar dalamsektor pertanian, Merauke menjadi pilihan ideal untuk menjadi pusat produksi pangan, baik untuk konsumsi lokal maupun ekspor. Kemudian, Presiden Prabowo juga akan membangun sejumlah infrastrukturpendukung berupa dermaga di Wanam dan jalan sepanjang 135 kilometer dariWanam ke Muting. Infrastruktur tersebut akan memberikan akses bagi petani untukmengangkut alat-alat pertanian dan hasil panen. Dengan kondisi lahan yang rata dan berawa,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini