Perempuan Kebanggaan Jokowi Ini Punya Pelajaran Berharga untuk Hadapi Covid19

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Perempuan yang membuat bangga Presiden Jokowi karena menjadi 10 ilmuwan berpengaruh dunia 2020 Desember ini, Prof. Adi Utarini ternyata mempunyai pengalaman berharga dengan Covid19 yang harus dicontoh masyarakat luas yaitu berpikir terbuka.

Ilmuwan yang mendapat penghargaan dunia karena berhasil mengembangkan teknologi pemberantas demam berdarah itu, Maret lalu mengalami duka mendalam setelah sang suami Guru Besar Fakultas Kedokteran UGM Prof. dr. Iwan Dwiprahasto

Saat itu, seperti dilansir kagama.co menurut perempuan yang sering dipanggil Uut tersebut, pandemi Covid19 di Indonesia masih tergolong masa awal.

Masyarakat banyak yang merasa keluarga yang terinfeksi penyakit itu harus ditutup-tutupi karena dianggap aib.

Namun, sebagai seorang dokter Uut sangat memahami bahwa penyebaran penyakit tersebut sangat dahsyat dan memerlukan respons yang cepat sehingga dia mengusir rasa dukanya dan mengumumkan bahwa suaminya meninggal dunia karena Covid19.

Tujuannya sederhana saja yaitu agar mereka yang pernah melakukan kontak erat dengan almarhum suaminya segera memeriksakan diri ke dokter atau melakukan tes agar penyebaran penyakit itu bisa dibatasi.

“Saat itu yang kami lakukan adalah bekerja sama dengan media dan memberitakan hal ini (meninggalnya suami) ke masyarakat dengan tujuan supaya mereka yang merasa kontak dengan suami selama 2-3 minggu terakhir dapat memeriksakan dirinya. Ini (mengumumkan meninggalnya suami) reaksinya bermacam-macam. Ada yang mengapresiasi, tetapi ada yang merasa heran,” ujar Adi Utarini dalam sebuah webinar yang dilihat Minggu 20 Desember 2020.

Mereka yang heran berargumen, mengabarkan meninggalnya kerabat karena Covid19 adalah sesuatu yang memalukan.

Uut juga memutuskan langsung mengkarantina diri di rumah sakit hanya dua hari setelah mengurus pemakaman sang suami. Itu adalah pilihan yang terbaik daripada mengisolasi mandiri di rumah karena tidak ada pengawasan yang baik.

Sebelumnya, dia bahkan bekerja sama dengan UGM untuk melakukan pelacakan siapa saja yang pernah bertemu almarhum suaminya.

Menurut Uut dalam musibah Covid19 yang dia alami menghasilkan dua pembelajaran yaitu pertama perlunya bersikap terbuka menghadapi pandemi itu dan pembelajaran kedua setiap keluarga yang terkena musibah seperti dirinya memiliki kemampuan yang besar untuk mengedukasi masyarakat soal penyakit itu.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Siap Amankan Natal dan Tahun Baru, GP Ansor Gunungkidul Siagakan 300 Anggota.

Mata Indonesia, Gunungkidul - Ketua PC Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kab. Gunungkidul, Gus H. Luthfi Kharis Mahfudz menyampaikan, dalam menjaga Toleransi antar umat beragama dan keamanan wilayah. GP Ansor Gunungkidul Siagakan 300 Anggota untuk Pengamanan Nataru di Berbagai Wilayah di Kab. Gunungkidul.
- Advertisement -

Baca berita yang ini