MATA INDONESIA, JAKARTA – Nilai tukar rupiah atas dolar AS diramalkan akan tertahan di zona merah di akhir pekan, 6 Maret 2020.
Kemarin, mata uang garuda ditutup pada posisi Rp 14.170 per dolar AS atau melemah 0,39 persen.
Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim memprediksi rupiah akan lanjut melemah di kisaran Rp 14.120 hingga Rp 14.200 per dolar AS.
Ia mengatakan laju rupiah hari ini masih dibayangi oleh penyebaran virus corona yang berasal dari Cina. Meski di sana sudah mereda, namun kini yang dicemaskan adalah penyebaran di negara-negara lain yang kian masif.
“Ini semakin membuat cemas, karena ada kemungkinan virus bisa menyebar dengan cepat,” ujar Ibrahim kemarin.
Selain itu, pergerakan rupiah juga dipengaruhi oleh pernyataan Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva. Ia mengatakan, prospek ekonomi global telah bergeser ke skenario yang lebih mengerikan karena penyebaran virus corona tidak terdeteksi.
IMF pun mengumumkan paket bantuan 50 miliar dolar AS untuk membantu memerangi virus corona. “Uang tersebut tersedia segera dan untuk negara-negara berpenghasilan rendah dan negara berkembang,” kata Ibrahim menirukan ucapan menurut Georgieva.
Sementara dari dalam negeri, isu perlambatan pertumbuhan ekonomi global akibat virus corona yang sudah menyebar di berbagai negara berdampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Pemerintah pun memproyeksi pertumbuhan ekonomi tidak akan sesuai dengan yang diinginkan oleh pemerintah yang tadinya 5,0 persen sampai 5,4 persen menjadi 4,7 persen sampai 5 persen.