MATA INDONESIA, JAKARTA-Situasi minyak goreng saat ini, mengharuskan kementerian BUMN melakukan switch seperempat produksinya untuk minyak goreng, atau sebesar 750 ton per bulan.
Hal tersebut diakui Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir. Menurutnya, sampai saat ini saja belum cukup, mengingat kebutuhan minyak goreng per bulannya mencapai 9 juta ton secara nasional.
“Kita mengetuk hati pihak swasta juga harus memiliki komitmen untuk membanjiri pasar dalam negeri,” ujar Erick di Jakarta, Sabtu 12 Maret 2022.
Menurut Menteri Erick, fungsi BUMN tidak hanya korporasi, tetapi BUMN harus bisa melakukan intervensi ketika pasar dalam kondisi tidak seimbang.
“Program sawit rakyat ini bisa didorong, tentu di provinsi-provinsi yang kuat di sektor sawitnya,” kata Menteri Erick Thohir.
Program sawit rakyat, menurutnya, dapat menciptakan keseimbangan pasar. Saat ini program sawit rakyat bersama dengan BUMN sudah berjalan hampir 3 bulan. Hasil dari program ini, sudah 42 ribu hektare yang BUMN kerjasamakan dengan masyarakat.
“Kalau program (sawit rakyat) ini jalan maka akan terjadi keseimbangan, di mana BUMN bersama rakyat juga bisa berperan,” ujarnya.